Ramallah, Palestina (ANTARA News/AFP) - Tentara Israel, Kamis menahan Ketua Parlemen Palestina, anggota Hamas Aziz Dweik, di Tepi Barat, kata seorang anggota senior kepada AFP.

Dweik ditahan tentara di satu pos pemeriksaan di Jabaa,antara Ramallah dan Jerusalem, ketika sedang akan ke Al Khalil (Hebron) di Tepi Barat bagian selatan, kata pemimpin kabinet, Bahaa Yussef kepada AFP.

Mei lalu, Dweik ditahan di satu pos pemeriksaan militer Israel di Tepi Barat bersama dengan tiga anggota parlemen lainnya dari Hamas. Seorang dari mereka, Nizar Ramadan, ditahan sedangkan yang lainnya dibebaskan.

Anggota Hamas Ahmad Bahar, wakil ketua satu parlemen Palestina yang berpangkalan di Gaza, dalam satu pernyataan mengecam "penahanan terhadap Dweik, yang bertujuan untuk merusak usaha-usaha rekonsiliasi dengan Fatah dan mengganggu pekerjaan legislatif di Tepi Barat.

Juru bicara pemerintah Hamas Taher al-Nunu juga "mengecam penahanan itu dan memperingatkan akan konsekuensi-konsekuensi setiap serangan terhadapnya" dalam satu pernyataan yang mendesak pembebasan segera Dweik.

Tentara Israel mengonfimasikan penahanan Dweik.

"Tentara Israel menahan Dweik di satu pos pemeriksaan karena ia diduga terlibat dalam kegiatan-kegiatan satu kelompok teroris," kata seorang juru bicara militer kepada AFP.

Parlemen Palestina yang didominasi Hamas lumpuh sejak kelompok itu menguasai Jalur Gaza Juni 2007, menyingkirkan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Bulan lalu Hamas bertemu dengan ketua Hamas Khaled gerakan itu Khaled Meshaal di Kairo tempat mereka menetapkan satu proses untuk membuka jalan bagi Hamas bergabung dengan satu Organisasi Pemembasan Palestina yang direformasi dan pemilihan parlemen Palestina yang lama tertunda itu.

Azzam al-Ahmad, seorang pejabat Fatah yang bertugas menangani rekonsiliasi dengan Hamas, mengecam penahanan itu yang menuntut "setelah satu tindakan lanjutan Israel terhadap para anggota parlemen Palestina".

"Tindakan itu bertentangan dengan perjanjian terdahulu dengan Israel," kata Ahmad kepada AFP melalui telepon dari Moskow tempat dia mendampingi Abbas dalam satu kunjungan resmi.

Dweik, seorang profesor geografi dari Universitas Al-Najah di Tepi Barat bagian selatan dipilih meewakil daerah pemilihan Al Khalil dan menjadi ketua parlemen dalam pemilihan pertama parlemen Februari 2006.

Sekitar 20 dari 74 anggota parlemen Hamas dalam badan legislatif yang memiliki 132 anggota itu kini ditahan oleh Israel. Sebagian besar mereka, termasuk dua mantan menteri ditahan di Tepi Barat sejak Oktober 2010.

Hampir seluruh dari para pejabat termasuk di antaranya 64 anggota parlemen Hamas dan anggota pemerintah terdahulu ditahan oleh Israel setelah seorang serdadu negara Yahudi itu,Gilad Shalid ditangkap dalam satu seranga para pejuang Palestina dekat Jalur Gaza Juni 2006.

Shalit dibebaskan 18 Oktober dalam satu perjanjian pertukaran para tahanan antara Israel dan Hamas.

Tahap pertama dari perjanjian itu, pada Oktober sejumlah 477 tahanan Palestina termasuk mereka yang dihukum seumur hidup karena membunuh para warga Israel, dibebaskan.

Dua anggota parlemen dari Fatah dan seorang dari Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina juga sekarang ditahan oleh Israel, kata sumber-sumber parlemen Palestina.

(H-RN/H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012