Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri menyerahkan bantuan senilai Rp7,6 miliar untuk penanganan korban erupsi Gunung Merapi kepada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bantuan itu diserahkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Budi Bowo Leksono kepada Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Paku Alam IX di Kepatihan, Yogyakarta, Jumat.

Menurut Budi, bantuan yang diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY itu, sebetulnya merupakan sisa bantuan yang dikumpulkan warga negara Indonesia yang berada di luar negeri melalui Kedutaan Besar Indonesia untuk korban gempa bumi di Kabupaten Bantul, DIY, pada 2006.

"Berhubung bantuan untuk korban gempa bumi di Bantul dirasa sudah cukup, maka sisanya sebesar Rp7,6 miliar lebih, kami salurkan untuk penanganan korban erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman," katanya.

Paku Alam IX mengatakan penanganan korban gempa bumi di Bantul dan erupsi Gunung Merapi di Sleman memang berbeda. Penanganan di Bantul proses rehabilitasi dan rekonstruksi hanya memerlukan waktu sekitar dua tahun, sedangkan penanganan korban erupsi Merapi hingga kini masih berlanjut, karena permasalahannya berbeda.

"Permasalahan penanganan korban erupsi Gunung Merapi terletak pada penduduk yang enggan direlokasi terkait kepemilikan tanah dan mata pencaharian mereka. Namun, masalah itu dapat diselesaikan," katanya.

Menurut dia, bantuan Kemlu yang dikumpulkan warga negara Indonesia yang berada di luar negeri tersebut diharapkan dapat membantu korban erupsi Gunung Merapi, di antaranya untuk membangun berbagai fasilitas umum seperti gedung sekolah, masjid, balai desa, dan perpustakaan desa.

"Atas nama Pemprov DIY dan masyarakat, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Kemlu. Kami berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi korban erupsi Gunung Merapi," katanya.

(L.B015*H010)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012