Jakarta (ANTARA) - Taman Nasional (TN) Kepulauan Seribu melepas  200 ekor anak penyu (tukik) ke pesisir pantai serta menanam 500 bibit tanaman bakau (mangrove)  di pelataran  Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara,   menandai dua dekade keberlanjutan ekosistem kawasan ini, Selasa.

Wakil Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan kegiatan sekaligus untuk menyemarakkan HUT Jakarta ke-495.

Ia berharap bertambahnya populasi penyu di laut dapat membuat ekosistem Kepulauan Seribu menjadi seimbang.

Muhammad Fadjar mengapresiasi keberhasilan Taman Nasional Kepulauan Seribu mencapai dua dekade dengan kondisi alam yang masih terpelihara dan terjaga kelestarian biota lautnya.

Ke depan, Fadjar ingin lebih gencar mendorong pariwisata yang berdimensi kenangan dan konservasi lingkungan di sana, bukan pariwisata konsumen. Agar pariwisata yang sedang diusahakan itu bermuara pada ekonomi kreatif.

"Pengembangan pariwisata di sana berkaitan erat korelasinya dengan lingkungan hidup. Tentunya kami harus mempertahankan potensi alam Kepulauan Seribu pada habitat laut seperti mangrove, terumbu karang, hingga aneka jenis ikan yang berwarna-warni," kata Fadjar.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu pun akan terus mendukung kegiatan-kegiatan positif untuk keberlanjutan lingkungan laut.

Sekretaris Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Suharyono menyampaikan Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki potensi alam yang tinggi.

Sehingga tugas dan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintah maupun masyarakat setempat, untuk tetap merawat dan mengembangkan potensi taman nasional itu.

Ia mengimbau seluruh pemangku kepentingan di Kepulauan Seribu untuk menjadikan momentum itu untuk meningkatkan kolaborasi bersama-sama, karena pengembangan kawasan konservasi itu tidak bisa berjalan sendiri.

"Dua dekade (Taman Nasional Kepulauan Seribu) ini bisa menjadi penyemangat untuk mengembangkan Kepulauan Seribu," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Ambar Bambang Hendroyono menjelaskan dalam peringatan dua dekade itu ada sejumlah rangkaian kegiatan yaitu selain melepas puluhan penyu dan menanam mangrove, juga pemberian bantuan sembako untuk warga setempat.

"Pelepasan penyu ini bertujuan untuk mengembalikan habitat mereka ke laut, ini juga langkah atau cara melestarikan ekosistem laut. Kami juga menyerahkan sembako kepada pengurus atau organisasi lingkungan setempat sebagai rasa terima kasih dan syukuran kami dalam dua dekade ini," kata Ambar.
Baca juga: Kabupaten Kepulauan Seribu kampanyekan pantai tanpa rokok
Baca juga: Formula E, Dermaga Marina tetap bisa digunakan ke Kepulauan Seribu
Baca juga: Kabupaten Kepulauan Seribu pastikan urus perizinan cukup satu jam

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2022