Banyumas (ANTARA News) - Ratusan warga keturunan Tionghoa mengikuti sembahyang bersama penutupan tahun Imlek 2562 dan menyambut tahun baru Imlek 2563 yang digelar Kelenteng Boen Tek Bio, Banyumas, Jateng, Senin dini hari.

Warga keturunan Tionghoa yang berasal dari berbagai kota di Jawa Tengah ini tampak khusyuk mengikuti sembahyang yang dipimpin Lo Cu Sou Hwa Sam dengan iringan lagu Thian Khung Ching (sajak puji-pujian dari kitab suci Thian Kong).

Cahaya lilin yang mereka nyalakan sejak Minggu (22/1) malam pun menambah kekhusyukan dalam melaksanakan sembahyang guna mengucap syukur atas karunia yang diberikan Thian Kong dan para Kongco (para suci) selama setahun lalu dan berharap agar di tahun baru nanti senantiasa diberi karunia.

Selain di Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas, kekhusyukan melaksanakan sembahyang bersama penutupan tahun Imlek 2562 dan menyambut tahun baru Imlek 2563 juga terlihat di Kelenteng Hok Tik Bio, Purwokerto.

Ratusan warga keturunan Tionghoa yang berasal dari berbagai wilayah di kota Purwokerto ini mengikuti sembahyang yang dipimpin Ketua Kelenteng Hok Tik Bio Suryana.

Saat ditemui sebelum perayaan Imlek, Suryana mengatakan, sembahyang bersama ini ditujukan untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Mahaesa atas limpahan rahmat yang telah diberikan selama ini.

"Selain itu, sembahyang ini juga ditujukan untuk memohon keselamatan dan rezeki kepada Tuhan Yang Mahaesa. Dalam hal ini, warga yang pekerja tentunya berharap supaya sukses dalam pekerjaannya, yang berdagang memohon agar dagangannya laris," katanya.

Disinggung mengenai ramalan di tahun Imlek 2563 yang merupakan tahun naga air, dia enggan memberikan komentar.

"Kalau masalah ramalan, jangan tanyakan kepada saya. Ramalan memiliki penafsiran yang berbeda-beda," jelasnya.

Kendati demikian, dia mengatakan, saat ini berbagai bencana terjadi di Indonesia sehingga masyarakat diharapkan bisa lebih mawas diri.

Oleh karena itu, kata dia, perayaan Imlek di Kelenteng Hok Tik Bio tahun ini digelar secara sederhana.

(U.KR-SMT/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012