Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku prihatin terhadap kinerja usaha 20 pabrik gula (PG) sehingga membutuhkan penanganan secara khusus dan komprehensif untuk membangkitkannya.

"Sekitar 20 PG saat ini kinerjanya sangat buruk. Ini... menjadi agenda Kementerian untuk menyehatkannya," kata Dahlan usai memimpin pertemuan 141 direksi dan komisaris BUMN dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), di Jakarta, Selasa.

Menurut Dahlan, dari sekitar 51 PG milik BUMN saat ini sebanyak 20 di antaranya mengalami kesulitan keuangan.

Setidaknya 10 masalah yang dihadapi PG, yaitu mulai dari biaya atau pendanaan, penanaman, pemeliharaan, pengiriman tebu ke pabrik, penggilingan, rendemen, bahan bakar pabrik, mesin, hingga manajemen.

"10 masalah inilah yang menjadi penyebab tidak majunya sebagian besar PG BUMN," ujarnya.

Dahlan menjelaskan untuk menangani 20 PG yang dimaksud pihaknya akan memanggil direksi, kepala pabrik, kepala bagian seluruh BUMN Perkebunan pemilik PG bermasalah.

"Setidaknya akan terkumpul 300 orang yang terkait dengan jalannya PG tersebut untuk memikirkan bersama pengembangan PG tersebut. Kita juga memanggil para ahli dalam mengelola pabrik gula," tegasnya.

Meski begitu, Dahlan tidak menyebutkan nilai investasi yang disiapkan oleh masing-masing BUMN Perkebunan untuk menyelesaikan permasalahan pada PG tersebut.

Ia hanya menjelaskan, bahwa pemanggilan pihak terkait untuk membenahi PG tersebut akan dilakukan pada awal Februari 2012.

Pada kesempatan itu diutarakannya, juga diundang sejumlah manajemen PG yang memiliki kinerja bagus seperti PG Bungamayang milik PTPN VII.

"Direksi Bungamayang akan diminta sebagai pembicara," ujarnya.

Dahlan juga akan mengundang Bupati Jombang Suyanto yang memiliki latar belakang petani tebu.
(T.R017/E008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012