Madrid (ANTARA News/AFP) - Bek Real Madrid, Sergio Ramos, yang menjadi pusat perhatian atas perselisihan antara para pemain dengan pelatih Jose Mourinho, menepis rumor bahwa terjadi pertikaian di kamar ganti menjelang El Clasico pada Rabu (25/1) di Stadion Nou Camp, yang akan menentukan apakah mereka dapat ke semifinal Piala Raja atau tidak.

Meskipun penampilan Real di liga cukup memukau pada musim ini, di mana mereka telah membukukan 67 gol pada separuh musim ini, dan membantu mereka unggul lima poin atas juara bertahan, Barcelona, tidak semua hal berjalan dengan baik di klub ini. Mereka telah dua kali dipencundangi oleh sang musuh bebuyutan dari dua pertemuan mereka sejauh ini.

Mourinho saat ini sedang menjalani musim keduanya di Bernabeu dan masih belum menemukan cara untuk mengalahkan Barcelona - dengan satu perkecualian yakni pada final Piala Raja tahun lalu.

Ia telah berulang kali memakai taktik bertahan dan kasar, namun selalu gagal untuk menghadang Barcelona. Bahkan hal tersebut juga tidak bagus bagi citra klub.

Menurut laporan harian olahraga Spanyol, Marca, terjadi argumen setelah kekalahan 1-2 pada pertandingan pertama di ajang Piala Spanyol melawan Barca Rabu silam, dan hal tersebut kembali muncul ke permukaan saat Real menjalani sesi latihan Jumat. Para pemain menyerang balik kritikan yang dilancarkan Mourinho, yang menyalahkan mereka karena tidak mendukungnya saat ditekan oleh pers, di mana Sergio Ramos menjadi protagonis.

Real bangkit dari performa negatif mereka saat melawan Barcelona, dengan penampilan gemilang di babak kedua saat menjamu Athletic Bilbao, dan menang 4-1.

Namun bunyi peluit yang disuarakan para penonton untuk Mourinho masih dapat terdengar.

Ramos berusaha menjernihkan situasi dengan mengatakan bahwa semua hal di kamp latihan Real baik-baik saja, di saat mereka sedang mempersiapkan diri untuk pertandingan di Piala Raja.

"Siapapun yang mengatakan bahwa kamar ganti sudah terganti atau terdapat masalah, sedang berbohong. Kami merupakan kelompok pemain-pemain unggul, yang bersatu dan bekerja bersama, sehingga kami akan meraih kesuksesan," ucapnya melalui Twitter.

"Itu adalah kemenangan besar pada akhir pekan, kami bermain baik, dan mendapatkan tiga poin lagi. Sekarang kami berkonsentrasi pada Piala (Raja)."

Barcelona juga melakukan `pemanasan` dengan bergaya, dengan meraih kemenangan 4-1 atas Malaga, di mana Lionel Messi menorehkan tiga gol. Tiga gol itu merupakan "hattrick" ke-14 dia bagi Barca.

Klub Katalan tersebut tidak terpecah konsentrasinya terhadap Piala Raja dan beresiko kehilangan lebih banyak poin dalam upayanya mengejar gelar juara liga, dan Messi menjadi pusat perhatian dengan Alexis Sanchez yang mencetak gol lainnya.

Itu merupakan respon sempurna dari penyerang Argentina, yang kesuburannya saat menjalani partai tandang menjadi pertanyaan, karena hanya mampu mencetak satu gol dari 19 golnya, sebelum pertandingan tandang melawan Malaga.

Salah satu kejadian paling diingat dari pertandingan pertama Piala Raja adalah injakan Pepe terhadap tangan Messi, dan Andres Iniesta mengatakan kalau dirinya tidak terkejut melihat pemain Portugal tersebut tidak mendapat hukuman apa-apa.

"Gambar-gambar telah berbicara sendiri dan opini-opini berbeda telah dibuat. Ia mengatakan kalau hal itu tidak disengaja, namun terpisah dari apa yang diputuskan di lapangan, mungkin komite disiplin seharusnya bertindak agar hal seperti itu tidak terulang kembali. Itu bukan yang pertama kalinya," tegas Iniesta.

Menjelang pertandingan Rabu, ia menambahkan, "Oposisi akan berarti bahwa kami harus memainkan pertandingan sempurna karena ini adalah sistem gugur, dan mereka Madrid. Untuk kami, tidak akan ada relaksasi, kami memiliki keuntungan, namun itu saja, dan kami hanya berkonsentrasi untuk dapat melaju ke putaran berikutnya."

"Jika kami mulai berspekulasi atau menjadi (terlalu) berhati-hati, maka itu akan lebih buruk, sebab Madrid datang untuk menang, dan mereka memiliki pemain-pemain untuk mencapainya."
(H-RF/I015) 

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012