Bukittinggi (ANTARA News) - Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar dan Agam, Sumatara Barat, pada Rabu pagi sekitar pukul 8.05 WIB dan pukul 08.27 WIB kembali meletus disertai abu vulkanik.

"Letusan terjadi pada gunung hanya berskala sedang sehingga tidak mengeluarkan material seperti lahar. Letusan yang terjadi sebanyak dua kali itu, hanya menyemburkan abu vulkanik," kata Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittingi, Suparmo, Rabu.

Dia menyebutkan, semburan abu vulkanik gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu diperkirakan 100 sampai 300 meter dari puncak gunung.

"Abu vulkanik yang berwarna kehitaman itu jatuh di sekitar kawah. Warga diminta tetap meningkatkan kewaspadaan karena letusan gunung bisa terjadi kapan saja," kata dia.

Sejak peningkatan aktivitas gunung terjadi pada 3 Agustus 2011 lalu, PVMBG hingga kini masih menetapkan status waspada level II.

"Warga dan pendaki masih dilarang mendekati gunung sampai 3 kilometer dari puncaknya. Anjuran larangan mendaki diharapkan dipatuhi karena jika tetap mendaki akan beresiko tinggi," kata Suparmo.

Salah satu gunung api aktif di Sumbar ini terakhir kali meletus pada 2005 . Kawasan Gunung Marapi merupakan kawasan konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Marapi. Sejak akhir abad ke-18 sampai 2008, gunung itu tercatat 454 kali meletus, 50 kali di antaranya dalam skala besar.

Gunung ini juga kerap dikunjungi para pendaki terutama pada hari libur dan pergantian tahun. Titik awal pendakian berada di daerah Kotobaru, Tanah Datar dengan lama perjalanan dari Kota Padang menuju Kotobaru sekitar 1,5 jam.

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2012