Semarang (ANTARA News) - Menteri Negara Perumahan Rakyat, Yusuf Azhari, mengharapkan dalam lima tahun ke depan bisa dibangun 1.265.000 rumah baru yang sebagian besar terdiri atas rumah sehat sederhana yang harganya terjangkau rakyat berpenghasilan rendah. Demikian disampaikan Menpera sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan 100.000 unit rumah sehat sederhana (RSH) yang dibangun Real Estat Indonesia, di Puri Dinar Mas, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Rabu. Menpera menyatakan untuk merealisasikan target tersebut sangat berat, sebab jumlah rumah baru yang mampu dibangun setiap tahunnya sekitar 150.000 unit atau terdapat kekurangan 550.000 unit dalam lima tahun ke depan. Selain membangun RSH, dalam lima tahun ke depan akan dibangun pula 60.000 rumah susun sewa dan 25.000 rumah susun milik di berbagai daerah. Selain kendala masih rendahnya daya beli masyarakat, menurut Menpera, faktor lain juga menjadi kendala untuk memenuhi kebutuhan rumah, antara lain kurangnya lahan, kebutuhan air, kredit, serta terbatasnya listrik berdaya 450 watt. "Saya tahu ada subsidi listrik sekitar Rp3,9 triliun untuk pelanggan PLN dengan daya 450 watt. Bagaimana pun bagus, kalau listrik belum masuk, rumah tidak bisa dijual," katanya. Menpera juga meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) memberi kemudahan dalam pengurusan dan perizinan pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan RSH. Kepada pengembang, Menpera mengingatkan keuntungan membangun RSH memang lebih kecil dibanding membangun rumah menengah ke atas, namun hal ini harus tetap dilakukan sebagai komitmen ikut memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan perumahan. Sementara itu, Ketua REI Pusat, Lukman Purnomo Sidi mengemukakan peresmian 100.000 RSH kali ini dalam rangka Gerakan Nasional Pembangunan Sejuta Rumah. Saat ini, katanya, REI yang berkiprah 34 tahun, sudah membangun 1,7 juta rumah, sedangkan dalam setahun terakhir ini sudah menyelesaikan 102.355 RSH yang peremiannya dilakukan Presiden hari Rabu ini (8/3). Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan uang muka rumah kepada para personel TNI dan Polri serta purnawirawan, antara Rp7,5 juta hingga Rp12,5 juta dari YKPP. PT Ajisaka, pengembang perumahan Puri Dinar Mas, baru saja menyelesaikan 1.000 RSH, yang sebagian besar dimiliki dan dihuni anggota TNI dan Polri. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006