Merak (ANTARA News) - Antrean kendaraan di dermaga IV Pelabuhan Merak yang hendak menuju Bakauheni, Lampung, padat karena kapal "roll on roll of" atau "Ro-Ro" kesulitan untuk bersandar akibat cuaca buruk di kawasan Selat Sunda.

"Meski terjadi antrean kendaraan di dermaga IV Pelabuhan Merak, tetapi dermaga I sampai III berjalan lancar," kata Pelaksana harian (Plh) Manager Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Didi Juliansyah, Rabu.

Menurut dia, selama ini cuaca di perairan Selat Sunda atau Merak- Bakauheni kurang bersahabat dan diperkirakan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.

Angin berkecepatan 40 kilometer per jam, sehingga pelayaran kapal Ro-Ro sempat terganggu.

Namun, kata dia, pelayaran penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni berjalan normal dan tidak terjadi antrean hingga ke jalan Cikuasa Cilegon.

Saat ini Pelabuhan Merak normal dan tidak terjadi lonjakan kendaraan bus, mobil pribadi, sepeda motor dan truk ekspedisi.

Begitu juga penjualan tiket untuk penumpang pejalan kaki.

"Kami melihat antrean kendaraan hanya di dermaga IV saja dan kini sedang dilakukan pengaturan lalu lintas agar mereka cepat naik ke atas kapal Ro-Ro," ujarnya.

Ia mengakui, sejak sore penyeberangan Merak-Bakauheni relatif normal baik kedatangan maupun keberangkatan.

PT ASDP mengoptimalkan 23 kapal Ro-Ro karena pengguna jasa angkutan kapal tidak terjadi lonjakan.

Apabila terjadi peningkatan penumpang dipastikan dioptimalkan 28 Kapal Roro.

"Dengan 23 kapal Ro-Ro yang dioperasikan semua penumpang yang menyeberang ke Bakauheni, Lampung bisa terlayani dengan baik," katanya.

Menurut dia, saat ini jumlah Kapal Ro-Ro yang tidak dioperasikan lima armada dan kini masih dalam perawatan.

Saat ini, kata dia, PT ASDP tetap mengerahkan 23 Kapal Ro-Ro karena kondisi Pelabuhan Merak normal.

"Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya pengguna jasa angkutan kapal penyeberangan dengan lancar, nyaman dan selamat sampai tujuan," ujarnya. (MSR/M008)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2012