Di samping itu, UMKM dan pelaku usaha perempuan juga perlu didorong untuk mengakses sumber daya seperti investasi, keuangan, infrastruktur, dan dukungan teknis dengan penghapusan hambatan hukum.
Ia menyebutkan bahwa apabila pemberdayaan perempuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global secara setara dengan laki-laki, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global dapat bertambah hingga 3 sampai 6 persen per tahun.
“Lebih lanjut pemberdayaan perempuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global secara setara dengan laki-laki dapat menambah PDB hingga 28 triliun dolar AS pada 2025,” katanya.
Meskipun demikian, usaha dan UMKM yang dipimpin perempuan terus menghadapi berbagai tantangan sebagaimana ditunjukkan oleh data bahwa perusahaan atau bisnis yang didirikan khusus oleh wanita hanya mampu mengumpulkan dana ventura sebesar 1 miliar dolar AS pada 2010 dan 6 miliar dolar AS pada 2019.
Jumlah modal ventura yang dikumpulkan pelaku usaha perempuan jauh dari jumlah yang dikumpulkan pelaku usaha laki-laki yakni 31 miliar dolar AS pada 2010 dan meningkat menjadi 195 miliar dolar AS pada 2019.
“Akses permodalan yang buruk ini diperparah selama pandemi. Menyadari potensi dan tantangan ini secara signifikan, diperlukan pemecahan dan solusi yang cepat,” ucapnya.
Baca juga: Iklim kerja yang dukung kesetaraan kunci tumbuhkan pemimpin wanita
Baca juga: B20: Keterlibatan perempuan bakal lesatkan pertumbuhan PDB global
Baca juga: Ketua B20 Indonesia cerita isu prioritas jadi topik utama WEF
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2022