Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berkomitmen untuk terus memperbaiki diri dan membawa organisasi menjadi modern serta profesional dalam menghadapi tantangan ke depan.

"Kami akan selalu melihat ruang untuk perbaikan dan mengisinya dengan berbagai program strategis dan komprehensif yang dirumuskan oleh para pengurus dan didukung oleh IDI Wilayah dan IDI Cabang serta Organisasi Profesi," ujar Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Adib mengatakan program-program IDI dibuat untuk membawa dokter dan masyarakat menjadi makin sehat dan sejahtera. Oleh karena itu, kata dia, IDI membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak untuk mewujudkan hal tersebut.

Sementara itu, Sekjen PB IDI Ulul Albab mengatakan semua tantangan dunia kedokteran bukan hanya dihadapi oleh IDI, namun juga seluruh dokter Indonesia.

Baca juga: IDI ungkap ketimpangan dokter Indonesia kuasai teknologi

Baca juga: IDI: RUU Pendidikan Kedokteran untuk perbaiki SDM berdaya saing global


Sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh dunia kedokteran di antaranya peningkatan profesi dan kesejahteraan dokter, pemerataan distribusi dokter.

Kemudian simetritas peran dengan stakeholder, internasionaliasi dan universalisme, penegakan etika profesi, dan tantangan lainnya.

Selain itu, teknologi dunia kedokteran masa depan juga perlu diperhatikan seperti pengembangan artificial inteligence, precision medicine, potensi biological weapon, dan lainnya, namun seraya tetap menggali dan mempertahankan nilai-nilai luhur kedokteran yang telah dibangun para pendahulu IDI.

Bagi IDI, semua tantangan ini bukan hanya pekerjaan rumah pada periode selama tiga tahun ke depan, tetapi juga hingga dekade mendatang.

"Meski demikian, kami yakin, dengan modal utama kesolidan, maka IDI akan mampu mewujudkan hal tersebut," kata Ulul.


Baca juga: PB IDI wakili Indonesia susun Kode Etik Kedokteran Internasional

Baca juga: IDI siap dukung pemerintah wujudkan strategi kesehatan nasional

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2022