Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan bahwa dampak demonstrasi buruh Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan melumpuhkan ruas tol Jakarta-Cikampek sangat kompleks.

"Dampaknya sangat kompleks karena merugikan banyak pihak," kata Rikwanto saat memantau aksi demo di pintu tol Cikarang Barat III, Jumat.

Rikwanto mengatakan, dampak terparah dirasakan kalangan pengusaha di wilayah timur Jakarta. Seluruh armada angkut industri terjebak kemacetan akibat akses tol terputus di KM 31.

"Akibatnya, pengiriman barang produksi lumpuh total," ujarnya.

Dampak domino (ikutan) dari kejadian itu, kata dia, perjalanan pengguna jalan juga terhambat baik mereka yang hendak bepergian mapun yang pulang ke rumah.

"Pelaku bisnis jasa seperti travel tak jalan," katanya.

Rikwanto berharap, seluruh pihak yang terlibat dalam penetapan UMK Kabupaten Bekasi kembali duduk bersama mendiskusikan jalan keluar masalah itu.

"Sebaiknya berunding lagi mencari solusi terbaik, jangan seperti ini," katanya.

ANTARA di lokasi melaporkan, sekitar 3.200 petugas keamanan gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Bekasi Kabupaten dan Polres Metropolitan Bekasi Kota, tak bisa berbuat banyak dalam mengamankan aksi massa.

Satuan Brigade Motor (Brimob) juga diterjunkan tetapi mereka masuk ke massa demonstrasi guna mencegah adanya penyusup yang berpotensi melakukan provokasi.

"Kami hanya bisa menjaga situasi tetap aman. Saya pesankan kepada pihak-pihak terkait berunding kembali," kata Rikwanto.

Rikwanto menambahkan, pihaknya telah memutuskan menutup tol mulai dari Bintara Bekasi Barat, sampai Karawang. Tetapi tak sedikit kendaraan telah terjebak di ruas tol, terutama di kawasan Cikarang Barat.

Truk kontainer milik industri yang terjebak di ruas tol malah dijadikan panggung massa untuk berorasi. Bahkan, massa sempat menggelar shalat Jumat berjamaan di badan jalan tol.

(KR-AFR/Y006)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012