Jakarta (ANTARA News) - Bahan 'Coke' dalam minuman bersoda merupakan inovasi yang tidak sengaja dari seorang seorang apoteker bernama John Pemberton yang ingin mencari obat penyembuhan sakit kepala.

John Pemberton tidak sengaja mencampurkan beberapa komposisi, maka terciptalah bahan 'Coke', yang sampai saat ini masih terjaga kerahasiaannya.

Pada bulan Mei 1886, sebuah ruang apotik di Atlanta, Amerika Serikat, Dr.John Stith Pemberton mencampurkan air berkarbonasi dengan sirup yang ditemukannya. Hasilnya adalah minuman bersoda. Harga satu gelasnya adalah 5 sen dan Pamberton mengiklankannya sebagai tonikum kesehatan.

Pemberton bekerja bersama Frank Robinson, pemegang buku catatan Pemberton, menyarankan nama produk yang kemudian menjadi logo produk itu.

Mungkin anda pernah melihat logo Coca-Cola, pada botol, kaleng, truk pengangkut, dan papan reklame. Logo ini tidak berubah selama lebih dari 120 tahun, dan itu alasannya kenapa Coca-Cola merupakan brand yang dikenal di seluruh dunia.

Nama Coca-Cola didapat dari dua komposisi alami, daun koka dan kacang kola. Daun koka dipergunakan di dalam produksi kokain. Mulai sejak 1886 sampai 1905, Coca-Cola terlacak mengandung kokain.

Pada sekarang ini, kafein adalah bahan kimia untuk meningkatkan energi, yang diperbolehkan dikandung dalam minuman Coca-Cola.

Penerjemah:
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2012