"Kami ingin mengetahui mengapa mereka memperlakukan alat yang bermanfaat itu seperti ini," kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dalam satu kunjungan ke Brunei, yang dikutip kantor berita Rusia ITAR-TASS.
"Saya akan mendukung penambahan jumlah para pemantau," kata Lavrov.
"Kami terkejut bahwa setelah satu keputusan dibuat untuk memperpanjang misi pemantau selama sebulan lagi, beberapa negara , khususnya dari Teluk Persia, memanggil pulang para pemantau mereka dari misi itu."
Liga Arab menangguhkan misi pemantaunya sementara tindakan keras terhadap protes anti-rezim itu meningkat dan jumlah korban jiwa dalam empat hari mencapai 210 orang.
Lavrov mengatakan ia tidak mendukung negara-negara Barat yang mengatakan misi itu tidak bermanfaat dan tidak mungkin melakukan dialog dengan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
"Saya kira ini adalah pernyataan-pernyataan yang sangat tidak bertanggungjawab karena bwrusaha menyabot satu peluang untuk menenangkan situasi sama sekali tidak dapat dimaafkan," katanya yang dikutip kantor berita Interfax.
(H-RN)
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2012