Negara (ANTARA News) - Seorang guru SD Negeri 5 Pergung, Kabupaten Jembrana, Bali, tertipu undian dengan mengatasnamakan operator telepon seluler.

Akibat kejadian itu, korban, Ni Luh Rendragawati, menderita kerugian senilai Rp14 juta, sebagaimana diungkapkan kepada wartawan di Negara, Kabupaten Jembrana, Minggu.

Menurut dia, peristiwa tersebut bermula saat dia dihubungi seseorang yang mengaku sebagai salah satu operator telepon seluler, Selasa (17/1) lalu.

Pria yang mengaku bernama AA Widana dari salah satu operator telepon seluler di Negara memberitahukan bahwa korban mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp10 juta dan satu unit pesawat televisi.

"Saya percaya karena dia tahu informasi tentang diri saya, seperti nama dan alamat serta menyakinkan kalau undian ini tidak dipungut biaya apa pun," katanya.

Setelah menanyakan nomor KTP dan nomor rekening bank, pelaku meminta korban menuju anjungan tunai mandiri (ATM) dengan alasan untuk proses penerimaan hadiah uangnya.

Di ATM, pelaku menyuruh Rendragawati memencet beberapa nomor dan saat itu juga uang di rekening sebesar Rp14 juta hilang.

Rendragawati mengaku, sebenarnya dia sudah diperingatkan oleh keluarganya agar berhati-hati karena banyak korban yang tertipu undian.

Ia baru sadar dirinya tertipu setelah transaksi dari mesin ATM menunjukkan saldo tabungannya kosong.

"Waktu saya hubungi pelaku soal tabungan saya itu dia mengatakan bahwa hadiah masih dalam proses dan saya disuruh menunggu di rumah," katanya.

Ia melaporkan kasus tersebut kepada bank dan pihak kepolisian. Namun mereka kesulitan melacak keberadaan pelaku.

Sementara itu, Kepala Polsek Mendoyo, Kompol Ida Bagus Sudarsana, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap rayuan penipu berdalih undian.

"Saya menghimbau masyarakat untuk hati-hati jika ada yang menghubungi lewat ponsel dan dikatakan memenangkan sejumlah hadiah undian," katanya. (LHS/M038)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2012