Jakarta (ANTARA) - Bank OCBC NISP memperkenalkan layanan China Desk dan turut serta dalam implementasi kerja sama mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS) antara Indonesia dan Tiongkok dengan menjadi salah satu bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).

Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan bisnis nasabah korporasi, khususnya pengembangan bisnis antara Indonesia dan Tiongkok.

"Dengan kegiatan perekonomian di Indonesia yang makin kondusif, layanan China Desk dan LCS merupakan momentum tepat untuk ikut serta membantu nasabah korporasi kami untuk dapat menjalankan bisnisnya secara mudah, cepat, dan tepat," kata Direktur Bank OCBC NISP Martin Widjaja dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Selain itu, sambung dia, kedua layanan tersebut sekaligus mendukung upaya Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas rupiah.

Adapun ketahanan dan kesehatan keuangan yang baik, pengalaman kuat dalam memfasilitasi transaksi investasi, dan layanan keuangan yang mumpuni menempatkan Bank OCBC NISP menjadi salah satu ACCD yang ditunjuk oleh BI.

Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dan mempunyai pengaruh ekonomi cukup kuat di dunia, sehingga kerja sama ini akan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian Tanah Air.

Menurut Martin, layanan China Desk akan membantu perusahaan berbasis di Negeri Panda untuk dapat mengembangkan bisnisnya di Indonesia dengan memanfaatkan layanan keuangan yang dimiliki oleh Bank OCBC NISP.

Dengan memanfaatkan layanan LCS dari Bank OCBC NISP, nasabah korporasi akan mendapatkan nilai tukar valas yuan Tiongkok yang lebih kompetitif, serta mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dolar AS dalam perdagangan.

Baca juga: Bank OCBC NISP tetapkan Rp504 miliar dari laba 2021 sebagai dividen
Baca juga: BI: LCS dorong peningkatan volume perdagangan dan investasi ASEAN
Baca juga: Gubernur PBOC: LCS perkuat ketahanan ekonomi Asia

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022