Jakarta (ANTARA News) - Ribuan pendukung setia pemimpin oposisi Myanmar menyambut gembira Aung San Suu Kyi saat berkampanye kemarin Minggu dalam pemilu yang dianggap sebagai ujian atas rezim yang berkomitmen untuk reformasi.

Puluhan ribu orang berbondong-bondong melihat, walaupun sekilas, pemenang Nobel Perdamaian itu di distrik pesisir Dawei.  Di situ, dia menggelar kampanye pertamanya di luar Yangon, sejak pernyataan resminya untuk ikut jajak pendapat 1 April.

AFP melaporkan, jalanan dibanjiri masyarakat yang melambaikan bendera, bersorak dan menari gembira saat kemunculan ikon demokrasi ini yang mungkin akhirnya masuk parlemen.

Melewati lautan manusia yang memadati sepanjang jalan utama di kota selatan itu, Suu Kyi mengaku "memilih tempat yang tepat" untuk memulai tur kampanyenya.

"Masyarakat perlu menonton untuk memastikan pemilu nanti berlangsung bebas ndan adil. Jangan sampai ada pembelian suara atau ancaman untuk mendapatkan suara," katanya kepada orang-orang di akhir kunjungannya.

Keputusan Suu Kyi untuk mendapatkan kursi di parlemen adalah pertanda adanya perubahan dramatis di negara yang sebelumnya bernama Burma ini dan hampir setengah abad dikuasai militer.

Pemerintahan baru yang didominasi para mantan jenderal yang menguasai pemilu pada November 2010 yang diwarnai kecurangan dan ketidakhadiran partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi.

Rezim ini telah mengejutkan para pengamat dengan serangkaian reformasi, termasuk kembalinya NLD ke arus politik, gencatan senjata pemberontak etnis minoritas dan pembebasan ratusan tahanan politik.

Negara-negara Barat mempertimbangkan pelonggaran sanksi untuk menguatkan harapan dalam mengakhiri dekade isolasi, namun kontroversi seputar pemilihan 2010 menandakan bahwa pemilu nanti akan sangat diteliti.

NLD kini berusaha merebut 48 kursi pada jajak pendapat dan suara di mana Suu Kyi unggul di pedesaan dekat Yangon. Kunjungan Minggu lalu adalah dukungan untuk Suu Kyi sebagai kandidat  partai unggulan di kota tersebut.

"Bila kita bergerak ke arah yang benar, maka negara ini akan mendapatkan banyak kesempatan. Kita harus rebut kesempatan itu," ujar Suu Kyi.

 Lalu lintas sempat terhenti karena iring-iringan Suu Kyi yang diikuti oleh sejumlah besar mobil dan sepeda motor, berkeliling di sekitar distrik tersebut.

Seorang perempuan berusia 30 tahun mengatakan kepada AFP bahwa dia dangat senang Suu Kyi telah memilih Dawei sebagai lokasi kampanye pertamanya. "Kami mencintainya," kata dia.

NLD memenangkan pemilu pada 1990 saat Suu Kyi menjadi tahanan rumah, namun para jenderal yang berkuasa mengabaikan hasilnya.

M048

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2012