Purbalingga (ANTARA News) - Banjir telah merendam gedung SMK Nahdlatul Ulama Maarif di Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyebabkan kegiatan belajar mengajar di sekolah itu, Selasa, terganggu.

Hujan deras yang terjadi kemarin petang membuat Sungai Cideng di dekat sekolah meluap dan menjebolkan pagar sehingga halaman SMK NU Maarif tergenang, bahkan sejumlah ruang kelas terendam hingga sedalam sekitar 2 meter.

"Tembok pagar sekolah pun jebol akibat derasnya aliran Sungai Cideng yang meluap sehingga air masuk ke halaman sekolah," kata Ketua Jurusan Teknik Audio Video SMK NU Maarif Bobotsari, Malabi.

Ruangan sekolah yang terendam cukup dalam antara lain ruang Laboratorium Komputer dan Laboratorium Teknik Audio Video.

"Khusus di Laboratorium Komputer ada sekitar 50 unit komputer yang terendam air. Bahkan, ada juga yang hanyut terbawa air," kata Malabi.

Selain itu, kata dia, tiga unit komputer jinjing (laptop), satu unit kamera video (handycam), "mixer", dan sejumlah peralatan elektronik lainnya turut terendam.

Sejumlah guru dan warga telah mengevakuasi beberapa peralatan elektronik yang bisa diselamatkan.

Menurut dia, peralatan elektronik yang berhasil diselamatkan tersebut untuk sementara dititipkan di pondok pesantren yang berada di belakang sekolah.

"Kerugian yang kami alami akibat banjir tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah," katanya.

Di samping menimbulkan kerugian materi, kata dia, banjir tersebut mengakibatkan kegiatan belajar mengajar khususnya praktikum.

"Hari ini sebagian siswa membersihkan ruangan yang terendam banjir," katanya.

(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012