Jakarta (ANTARA) - Perusahaan tambang dan pengolahan nikel terintegrasi PT Vale Indonesia Tbk berkomitmen untuk menjaga prinsip konservasi mineral melalui optimasi pemanfaatan bijih nikel di Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang juga selaras dengan komitmen perseroan terhadap kegiatan pertambangan berkelanjutan.
 
"Kami berkomitmen untuk meminimalkan jejak karbon proyek. Makanya, Blok Pomalaa tidak akan ada penggunaan batu bara. Itu sudah menjadi komitmen dekarbonisasi," ujar  Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy   dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
 
Vale bekerja sama dengan perusahaan pemasok kobalt asal China bernama Zhejiang Huayou untuk mengembangkan proyek smelter nikel di Blok Pomalaa.
 
Jika rencana pengembangan di Blok Pomalaa sesuai kesepakatan dengan Huayou, maka Vale akan mengadopsi dan menerapkan proses, teknologi, dan konfigurasi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang telah teruji untuk memproses bijih kadar rendah guna menghasilkan produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan potensi kapasitas produksi hingga mencapai 120 ribu metrik ton nikel per tahun.
 
Febriany mengungkapkan bahwa saat ini serangkaian kegiatan untuk proyek tersebut sedang berjalan.
 
Vale dan Huayou telah mempertebal komitmen dan soliditas mereka agar proyek smelter nikel di Blok Pomalaa segera terealisasi dan beroperasi dengan semangat keberlanjutan.
 
Kedua perusahaan ini memiliki filosofi yang sama terkhusus mengenai komitmen praktek bisnis yang berkelanjutan, mengutamakan pengelolaan lingkungan, sosial, dan tata Kelola yang terbaik atau ESG. Spesifikasi untuk proyek di Pomalaa telah disepakati guna menerapkan standar ESG kelas dunia.
 
Investasi proyek smelter nikel mendekati angka lima miliar dolar AS, sehingga memerlukan dukungan kuat dari pemerintah Indonesia berupa kepastian investasi terutama terkait perizinan.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah mendukung pengembangan nikel di Indonesia. Ia meminta agar pengerjaan proyek smelter nikel di Blok Pomalaa dapat dilanjutkan dan dipercepat agar memaksimalkan potensi nikel di dalam negeri.

Febriany mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia selama ini terhadap kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh perseroan.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA 2022