Palu (ANTARA News) - Lima orang yang diduga terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ditangkap tim Detasemen Antiteror 88 Mabes Polri. Ke lima orang tersebut ditangkap pada Selasa malam (7/3) di sejumlah tempat terpisah dalam wilayah Kabupaten Parigi-Moutong (Parimo), Sulteng, termasuk di antaranya berinisial Wah dan Kha. Sumber ANTARA di Polda Sulteng, Kamis, mengatakan sempat terjadi kontak senjata saat dilakukan penangkapan di kecamatan Tomini, dan dilaporkan seorang di antaranya terkena peluru yang dimuntahkan petugas. Saat penangkapan tersebut, polisi juga berhasil menyita tiga pucuk senjata api organik dari tangan mereka. Belum ada keterangan resmi mengenai keberadaan orang-orang yang selama ini dilaporkan menjadi target buruan polisi, namun beberapa saat setelah penangkapan mereka ini sempat di bawa ke Mapolda Sulteng di Palu untuk menjalani pemeriksaan. Sementara itu, spekulasi yang beredar di kalangan wartawan di Palu bahwa kelima orang tersebut terkait dalam kasus perampokan ratusan juta rupiah gaji pegawai di lingkungan Pemkab Poso pada tahun 2005 dan perampokan di mobil boks di Jln Trans Sulawesi pada tahun yang sama untuk mendanai aksi teror mereka. Komandan Komando Operasi Keamanan (Koopskam) Sulteng, Irjen Pol Paulus Puwoko, membenarkan penangkapan kelima orang tersebut, dan mengatakan mereka diamankan polisi karena dugaan terkait kasus perampokan serta pengeboman di Palu dan Poso beberapa waktu lalu. "Dari pengakuan sementara, mereka merampok untuk menghimpun fa`i (dana jihad) dan saat ini pemeriksaannya tengah berlangsung," kata Purwoko yang juga Kadiv Humas Mabes Polri saat dikonfirmasi wartawan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006