Beijing (ANTARA News) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Kamis mengatakan melakukan pembicaraan panjang dengan Presiden China Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao mengenai sanksi Iran.

Angela Merkel menyatakan pertanyaannya ialah bagaimana China dapat menggunakan pengaruhnya untuk membuat Iran mengerti bahwa dunia tidak dapat memiliki kekuatan lain bersenjata nuklir.

Ia juga berharap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat menghasilkan keputusan bulat mengenai masalah itu.

Tanggapan itu disampaikan Angela Merkel sebagai jawaban sesudah pidatonya di Akademi Ilmu Sosial China.

Angela Merkel berada di Beijing untuk membujuk tuan rumahnya ikut membantu beberapa negara di Eropa, yang mengalami krisis utang. Ia melakukan perjalanan ke Guangzhou di selatan pada Jumat untuk pertemuan bisnis.

Uni Eropa menyetujui embargo terhadap ekspor minyak Iran sebagai salah satu cara menghentikan program nuklir Iran. Sejumlah 27 menteri luar negeri Uni Eropa bertemu di Brussels pada Senin pekan lalu, membahas pelarangan impor minyak mentah Iran. Larangan itu mulai diberlakukan pada 1 Juli.

Iran menjual sekitar seperlima minyak mentah ke negara Uni Eropa, dengan Yunani, Spanyol dan Italia adalah pembeli utamanya.

Sementara itu, China menolak keras sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap Iran. China lebih memilih dialog daripada sanksi.

(I025/B002)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2012