Magelang, (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar mencanangkan Pemulihan Kerusakan Lingkungan di Kawasan Gunung Merapi yang mengalami kerusakan parah akibat penambangan material vulkanik. Pencanangan program itu berlangsung di Desa Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Jumat (10/3) di kawasan lereng Merapi antara lain dihadiri Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Darori, Wakil Gubernur Jateng Ali Mufidz, Wakil Gubernur DI Yogyakarta Paku Alam IX dan Bupati Magelang Singgih Sanyoto. Tiga artis masing-masing Puteri Indonesia 2005 Faleria Daniel, Paramita Rusadi dan Titi Kamal juga hadir dalam kesempatan itu dan mereka menjadi pusat perhatian masyarakat lereng Merapi. Menteri Witoelar juga melakukan penanaman tunas pohon di kawasan itu diikuti para artis dan pejabat setempat. Sebanyak 20 ribu tunas pohon terutama buah-buahan dibagikan kepada masyarakat di enam desa meliputi Desa Kemiren, Kaliurang, Ngargosoko (Kecamatan Srumbung), Sumber dan Sengi (Dukun) dan Kepuhan (Sawangan) untuk ditanam pada total lahan seluas 50 hektar. Menteri Witoelar juga menyerahkan tanda pelantikan kepada kelompok masyarakat peduli lingkungan dari enam desa di Merapi. Mereka telah membentuk kelompok yakni Perapeka (Desa Kemiren), Permasri (Ngargosoko), Lembaga Masyarakat Peduli Lingkungan Desa Kaliurang, Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Sumber), Lembaga Masyarakat Peduli Lingkungan Desa Sengi, Ngudi Rejeki (Kepuhan). Witoelar menyatakan mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian kawasan Merapi untuk kepentingan generasi mendatang. Jika pepohonan dirawat secara baik oleh masyarakat setempat sehingga tumbuh subur, Witoelar berjanji mengajak 10 artis pecinta lingkungan datang ke daerah itu untuk menghibur masyarakat. Bupati Singgih Sanyoto mengatakan, Gunung Merapi yang multifungsi dan multidimensional sedang menghadapi permasalahan yakni kerusakan lingkungan secara serius. "Merapi rusak serius baik hutan lindung maupun lahan budi daya masyarakat karena penambangan pasir yang tidak menaati aturan," katanya. Kerusakan lingkungan itu antara lain mengakibatkan matinya sejumlah mataair, turunnya air permukaan dan kerusakan sarana serta prasarana perhubungan. Pemda setempat telah melakukan upaya penertiban penambangan dan rehabilitasi kawasan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan Merapi. Sebanyak 7.700 bibit pohon telah ditanam di tujuh desa meliputi Kecamatan Srumbung dan Dukun. "Program konservasi Merapi diharapkan meningkatkan kualitas lingkungan, perekonomian masyarakat dan terciptanya agroturisme sebagai laboratorium lapangan," katanya.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006