Takasago merupakan grup perusahaan flavors and fragrances (rasa dan wewangian) terbesar di Jepang sejak tahun 1920 yang telah beroperasi di 28 negara dengan 25 pabrik dan 13 pusat riset.
“Kami mendorong investasi baru dan perluasan industri hilir atsiri, termasuk untuk Takasago Indonesia dan Takasago International,” ujarnya di Jepang, Tokyo, lewat keterangan resmi, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Menperin pacu industri hilir atsiri untuk kuasai riset inovasi produk
Selain itu, Kementerian Perindustrian telah memasukkan industri hilir minyak atsiri (IHMA) sebagai sektor pionir yang bisa mendapatkan fasilitas perpajakan berupa super tax deduction.
Pemerintah juga memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk minyak terapi kesehatan atau minyak atsiri serta Standar Kompetensi Kerja Industri Atsiri Nasional.
“Kami pun aktif berpartisipasi dalam pameran sektor industri atsiri baik berskala dalam dan luar negeri untuk promosi investasi dan pembangunan citra industri,” ungkap Agus.
Seperti diketahui, industri atsiri merupakan salah satu prioritas nasional dalam pengembangan di sektor industri hulu agro.
Penguatan sektor industri atsiri perlu dilakukan di sektor hilir untuk produksi bahan baku atau bahan penolong bagi industri terkait, serta penguatan di sektor antara (intermediate) untuk mendukung pemenuhan kebutuhan bahan baku industri pengolahan atsiri.
Adapun empat komoditas utama minyak atsiri yang menjadi prioritas pengembangan sektor atsiri nasional ialah minyak nilam, minyak serai wangi, minyak cengkih, dan minyak pala.
Baca juga: Menperin ajak industri kimia Jepang ekspansi investasi di Indonesia
President & CEO Takasago International Corporation Satoshi Masumura menyampaikan pihaknya memiliki pabrik untuk memproduksi flavors and fragrances di Cikarang, Jawa Barat (Jabar). Di Purwokerto, Jawa Tengah, Takasago dinyatakan memiliki fasilitas kebun dan pengolahan awal minyak atsiri.
Lini bisnis perusahaan tersebut adalah pembuatan dan penjualan flavors and fragrances, bahan aroma, dan fine chemical. “Kekuatan Takasago adalah kemampuan riset dan pengembangan inovasi produk baru,” ujarnya.
Takasago Indonesia berkomitmen untuk mengalokasikan 10 persen nilai investasi untuk pengembangan metode produksi dan rekayasa produk yang ramah lingkungan untuk mengurangi konsumsi sumber daya energi.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2022