Jakarta (ANTARA) - Selandia Baru selalu menjadi mitra yang konstruktif dan responsif bagi Indonesia, ujar Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett.

"Saat saya merenungkan hubungan antara Selandia Baru dan Indonesia, saya bangga bahwa kita memiliki masa lalu yang positif, masa kini yang dinamis, dan masa depan yang luar biasa. Walaupun jarak kita mungkin jauh, tapi saya yakin kita dekat di hati, " kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan Selandia Baru dan Indonesia memiliki sejarah yang panjang.

"Selandia Baru adalah salah satu negara pertama yang mengakui Republik Indonesia pada  Desember 1949 dan Menteri Selandia Baru pertama mengunjungi Jakarta pada Januari 1950," kata Dubes Burnett.

Baca juga: Indonesia gelar pameran dan lokakarya batik di Napier Selandia Baru

Hubungan diplomatik resmi didirikan pada 1958, dan sejak itu kemitraan antara Selandia Baru dan Indonesia semakin erat.

Ia mengatakan empat Presiden Indonesia telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Selandia Baru, dan sejumlah Perdana Menteri Selandia Baru telah melakukan perjalanan ke Indonesia

"Itu sebuah tanda komitmen kedua negara kita untuk satu sama lain. Beberapa dari Anda akan tahu bahwa pada 1970-an Selandia Baru bermitra dengan Indonesia untuk membangun pembangkit listrik Kawah Kamojang di Jawa Barat - ketika dibuka pada Januari 1983, itu adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia," kata Dubes Burnett.

Ia mengatakan kerja sama dalam transisi energi dan energi terbarukan ini terus berlanjut.

Kemitraan kedua negara berlangsung selama lebih dari 50 tahun. Kemitraan Selandia Baru dan Indonesia juga terus mengalami peningkatan terutama dalam mengatasi perubahan iklim, kata dia.

"Baru tahun lalu, Menteri Luar Negeri kami Nanaia Mahuta mengumumkan pendanaan NZ$6 juta (Rp55 miliar) selama lima tahun dalam kemitraan baru dengan Global Green Growth Institute untuk mendukung Indonesia mempercepat transisinya ke energi terbarukan," ujar Dubes Burnett.

Terkait pandemi, ia mengatakan COVID-19 tentu saja memiliki dampak global yang sangat besar.

"Ini telah membawa keterbukaan untuk memfokuskan pentingnya kemitraan dan upaya kolektif," kata dia.

Selandia Baru dengan senang hati berkontribusi dalam penanggulangan pandemi di Indonesia, termasuk dengan memberikan lebih dari NZ$12,17 juta (Rp112 miliar) dalam bentuk dukungan COVID 19 ke Indonesia, serta dosis vaksin COVID 19 melalui fasilitas COVAX.

"Ini adalah wujud komitmen kami terhadap kemitraan kami dengan Indonesia," kata Dubes Burnett.

Selandia Baru juga memuji upaya Indonesia, termasuk dalam memperjuangkan respons global, khususnya upaya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai salah satu ketua dari COVAX Advance Market Commitment Engagement Group.

Baca juga: Selandia Baru dukung penuh Presidensi G20 Indonesia
Baca juga: RI lakukan pertemuan bilateral dengan Selandia Baru di sela APEC

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022