Dari pengakuan AM, ASN asal Kabupaten Nduga, amunisi tersebut dibeli Rp200 ribu per butir dengan total sebesar Rp123 juta.
"Belum diketahui asal dana untuk membeli amunisi," katanya di Jayapura, Jumat.
Kombes Pol. Faizal Rahmadani mengatakan bahwa penangkapan terhadap AM pada Rabu malam (29/6) di Elelim saat anggota yang berpatroli mencurigai yang bersangkutan, kemudian merazia hingga menemukan ratusan butir amunisi. Selain amunisi, juga ditemukan satu pucuk pistol rakitan.
Ia menjelaskan bahwa AM merupakan salah seorang peluncur dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang bertugas mencari amunisi dan senjata api.
Ia menjelaskan bahwa AM merupakan salah seorang peluncur dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang bertugas mencari amunisi dan senjata api.
KKB, lanjut dia, memang sedang gencar mencari amunisi karena persediaan mereka mulai menipis akibat baku tembak dengan aparat keamanan dan menembak warga sipil.
Oleh karena itu, pihaknya meminta anggota yang bertugas di pos-pos senantiasa waspada terhadap mereka guna menghindari jatuhnya korban dan kehilangan senjata serta amunisi.
Saat ini, kata Faizal, AM yang kini berada di Wamena terus dimintai keterangannya guna ungkap jaringannya.
"Belum diketahui amunisi tersebut dibeli dari mana? Apakah di Jayapura atau dari daerah lain di Papua?" kata Kombes Pol. Faizal.
Baca juga: Kapendam Cenderawasih: Praka AKG diduga jual 10 peluru ke KKB
Baca juga: BAP dua anggota Polri kasus jual amunisi ke KKB dilimpahkan ke jaksa
Baca juga: Kapendam Cenderawasih: Praka AKG diduga jual 10 peluru ke KKB
Baca juga: BAP dua anggota Polri kasus jual amunisi ke KKB dilimpahkan ke jaksa
Pewarta: Evarukdijati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022