Pekanbaru, (ANTARA News) - Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Dumai Ishak Effendi mengungkapkan, saat ini kondisi udara di kota yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia itu sudah tidak sehat. "Kondisi udara di Kota Dumai saat ini sudah tidak sehat, kami minta masyarakat mengurangi aktivitas keluar rumah dan kalaupun terpaksa keluar rumah gunakanlah masker untuk melindungi diri," ujarnya ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Minggu (12/3). Menurut dia, dari catatan pihaknya, saat ini kondisi Polutan Standar Indeks (PSI) tercatat sebesar 167, artinya dengan kondisi demikian ini sudah melebih ambang batas. Dikatakannya, normalnya kondisi udara yang sehat itu berada pada level 50-100 PSI. "Ini kondisi udara yang sehat," tuturnya lagi. Menyinggung tentang jarak pandang, dia mengatakan pada pagi menjelang siang (sekitar pukul 06:00 WIB-08:00 WIB) jarak pandang sekitar 20-30 meter. "Namun di atas pukul 08:00 WIB jarak pandang sudah normal kembali, rata-rata berada di atas satu kilometer," ujarnya. Menyinggung apakah kondisi demikian sudah berbahaya untuk penerbangan dan pelayaran, dia mengatakan mestinya demikian. "Kalau jarak pandang hanya 30 meter saja tentu sudah sangat mengganggu dan berbahaya sekali, namun saya tidak tahu apakah sudah ada kebijakan untuk menunda pelayaran dan penerbangan dari Dinas Perhubungan (Dishub)," ujarnya lagi. Sisi lain dia juga mengatakan, titik sentral kabut asap yang terjadi di daerah tersebut karena terjadinya kebakaran lahan gambut di daerah perbatasan antara Kota Dumai dengan Kabupaten Bengkalis dan perbatasan Kota Dumai dengan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). "Upaya pemadaman sudah kita lakukan, namun akhir-akhir ini titik api itu meluas dan membesar sehingga sulit di padamkan, selain itu akses jalan masuk ke lokasi yang terbakar itu juga tidak ada," ujarnya. Dia juga mengajak seluruh masyarakat di kota tersebut untuk bersama-sama melakukan pemadaman titik panas tersebut. "Saat ini bantuan masyarakat sangat kami harapkan, tidak bisa hanya mengandalkan dari petugas kami dan petugas lainnya," tuturnya lagi. Sebelumnya Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Balai Wilayah I Pekanbaru, mengungkapkan, kondisi tingkat kekeringan Riau saat ini berada pada posisi ekstrim sehingga rawan menimbulkan kebakaran. "Ini sudah sangat berbahaya, puntung rokok saja jika dibuang di daerah rerumputan akan menimbulkan kebakaran, karena itu kondisi ini harus diwaspadai," ujarnya kepala BMG Pekanbaru Blucher Doloksaribu. Menurut dia, kondisi ini setidaknya akan berlangsung dalam satu minggu ke depan. "Dalam prediksi kami ini akan berlangsung sampai satu minggu ke depan," ujarnya.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006