Jakarta (ANTARA News) - Rencana PT Jamsostek menanamkan investasinya di PT Garuda Indonesia batal dan diputuskan bahwa pemerintah yang akan menyuntikkan dana bagi BUMN penerbangan itu, demikian disampaikan Direktur PT Jamsostek Iwan P Pontjowinoto di Jakarta, Senin. Sebagaimana diungkapkan Iwan sebelumnya, PT Jamsostek siap membeli surat berharga yang dikeluarkan oleh BUMN lain, misalnya dari Garuda selama sesuai dengan PP 22/2004. Menurutnya, PT Garuda dari segi operasional menguntungkan, tetapi sebagai perusahaan memang merugi. "Jadi kita akan terlibat dalam pembelian surat berharga dalam menunjang operasional Garuda yang masih untung," katanya. Nilainya sekitar, Rp400-600 miliar. Tetapi belum ada permintaan resmi dari PT Garuda. Sementara dalam rapat koordinasi, sudah diputuskan bahwa pemerintah bersedia menyediakan dana bagi Garuda, sehingga PT Jamsostek tidak jadi membeli surat berharga PT Garuda dimaksud. Saat ini PT Jamsostek berinvestasi di deposito jangka panjang senilai Rp15 triliun dan deposito jangka pendek Rp14 triliun. Iwan juga menjelaskan kebijakan BUMN yang kini cenderung berinvestasi di BUMN karena sudah kenal dan mudah menyelesaikan jika muncul masalah. Dia juga menjelaskan bahwa hingga kini PT Kereta Api Indonesia belum juga menjadi peserta program Jamsostek. "Tenang saja, pelan-pelan. Mudah-mudahan nanti masuk juga seperti BUMN lainnya," kata Iwan. Dia menjelaskan bahwa PT Askes dan PT PLN semula juga belum jadi peserta, tetapi kini sudah. "Kita akan jelaskan manfaat jadi peserta Jamsostek. Kita jelaskan juga bahwa PT Askes saja menjadi peserta, masak PT KAI sebagai sesama BUMN tidak, kan kebangetan," katanya. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006