Xining (ANTARA) - Provinsi Qinghai di China barat laut telah meningkatkan standar kompensasi untuk kematian manusia yang disebabkan oleh satwa liar darat menjadi 600.000 yuan (1 yuan = Rp2.239), hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan standar sebelumnya, seperti disampaikan pihak berwenang setempat pada Senin (4/7).

Provinsi tersebut juga telah menetapkan batas kompensasi maksimum senilai 300.000 yuan per rumah tangga untuk kerugian fasilitas hidup dan produksi yang disebabkan oleh hewan liar darat, menurut sebuah konferensi pers yang diadakan oleh Biro Kehutanan dan Padang Rumput Provinsi itu.

Standar tersebut diluncurkan pada 15 Mei sebagai bagian dari rencana kompensasi percontohan untuk hilangnya nyawa dan harta benda yang disebabkan oleh satwa liar darat di Qinghai, dengan periode percontohan selama tiga tahun, kata biro itu.

Terletak di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, provinsi tersebut memiliki keanekaragaman hayati yang kaya. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan implementasi berbagai proyek konstruksi dan restorasi ekologi, populasi satwa liar telah menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil, dan jumlah kasus cedera yang disebabkan oleh hewan liar turut meningkat.

"Dalam satu dasawarsa terakhir, Qinghai telah menerima lebih dari 7.000 kasus yang melibatkan kompensasi atas kerugian akibat satwa liar, dengan kompensasi mencapai lebih dari 44 juta yuan di tingkat provinsi, prefektur, dan wilayah," ujar Zhang Yu, kepala departemen perlindungan satwa liar biro tersebut.

"Setelah upaya selama lebih dari 10 tahun, pekerjaan kompensasi di Qinghai secara bertahap memasuki jalur manajemen reguler," kata Wang En'guang, wakil kepala biro itu. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2022