Padang (ANTARA) - PT Semen Padang memperkenalkan aplikasi Nabuang Sarok yang merupakan sarana untuk menabung sampah sehingga turut mendukung pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

"Produksi sampah di Kota Padang dalam sehari diprediksi mencapai 400 ton, menyikapi kondisi ini, PT Semen Padang sebagai perusahaan semen yang peduli terhadap lingkungan meluncurkan aplikasi Nabuang Sarok," kata Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar di Padang, Jumat.

Menurut dia aplikasi ini beranjak dari keprihatinan kondisi sampah di Kota Padang yang setiap harinya tak kurang dari 400 ton dikirim ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah di Air Dingin, Kota Padang.

"Ini yang coba kita kurangi dengan mengajak masyarakat untuk memilah sampah di rumah, sekolah, kantor maupun di lingkungan tempat tinggal. Aplikasi ini merupakan salah satu upaya kami mengajak masyarakat memilah sampah, supaya jumlah sampah yang dikirim ke TPA dapat berkurang," kata dia,

Ia menyampaikan aplikasi ini memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat yang menyetorkan sampahnya di Nabuang Sarok.

"Sampah yang disetorkan di Nabuang Sarok akan kita musnahkan di kiln pabrik, sekaligus menjadi bahan bakar alternatif sebagai subsitusi terhadap bahan bakar fosil. Dan ini juga bertujuan untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil di pabrik Semen Padang," ujarnya.

Sementara Kepala Unit SHE PT Semen Padang Musytaqim Nasra menambahkan masyarakat yang menyetorkan sampahnya di Nabuang Sarok akan mendapatkan poin dari aplikasi.

"Poin bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah. "Hadiahnya beragam, ada seterika, rice cooker, kompor gas hingga kepingan emas," katanya.

Aplikasi Nabuang Sarok merupakan wadah yang disediakan perusahaan untuk membantu pemerintah dalam pengolahan sampah.

Untuk mengakses aplikasi ini, masyarakat bisa mengunjungi situs www.nabuangsarok-sp.com. Sistem penyetoran sampah pada aplikasi ini pun terintegrasi, dan bersinergi dengan masyarakat.

"Untuk lokasi penyetoran sampah, disediakan di pintu timur Gedung Serba Guna Semen Padang. Sampah yang disetor diterima berdasarkan lima kategori, yaitu minyak jelantah, kertas kering, plastik kering, tekstil kering, kayu dan daun kering. Sampah pun juga ditimbang berdasarkan kategori," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah, mengapresiasi Semen Padang yang telah meluncurkan aplikasi Nabuang Sarok yang tentunya, dapat menekan jumlah pengiriman sampah ke TPA setiap harinya.

Apalagi, aplikasi Nabuang Sarok juga dapat mengurai persoalan pemilahan sampah yang selama ini menjadi problem bersama.

"Selama ini, sampah rumah tangga yang dipilah masyarakat tidak tahu kemana diserahkan. Nah, sekarang ini Semen Padang menjawabnya dengan meluncurkan aplikasi Nabuang Sarok. Dan menariknya, masyarakat yang menabung sampahnya juga dapat poin yang bisa digantikan dengan barang," katanya.

Ia menilai aplikasi Nabuang Sarok merupakan sebuah inovasi di Semen Padang dan diharapkan aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah.


"Minimal, dicoba dulu oleh sekolah-sekolah yang berada di lingkungan perusahaan Semen Padang," ujarnya.
Baca juga: Semen Padang bantu Masjid Raya Sumbar kontainer bak sampah
Baca juga: Pemeritah Aceh-PT SBI jalin kerja sama pengelolaan sampah
Baca juga: 40 tong sampah ditempatkan di area publik di Kota Padang

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2022