Jakarta (ANTARA) - Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya, Essy Asiah, mengatakan progres pembangunan fisik stadion multifungsi bernama Indonesia Arena di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, mencapai 32,0917 persen.

Essy Asiah menyampaikan data rekapitulasi laporan progres fisik pekan ini, kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menpora Zainudin Amali, dan Menteri BUMN Erick Thohir yang meninjau langsung proyek pembangunan tersebut, Jumat.

Dia juga menjelaskan Indonesia Arena mengusung tema bangunan yang ramah lingkungan. Lebih dari itu, pengamanan di area VVIP juga dilengkapi kaca antipeluru.

Baca juga: Stadion bola basket Piala Dunia FIBA 2023 diberi nama Indonesia Arena

"Ini green building. Pencahayaan dan udara itu diatur sehingga nanti bangunan ini benar-benar nyaman. Pemeliharaan jauh lebih murah. Teknologi ini kami menggunakan building information modeling," kata Essy.

Sementara itu, Basuki mengungkapkan nilai kontrak proyek pembangunan Indonesia Arena adalah sebesar Rp639 miliar.

Pemerintah saat ini tengah membangun stadion multifungsi dalam rangka menyambut Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023.

"Berdasarkan kontrak, stadion multifungsi ini rampung Maret 2023. Tetapi dengan progres yang cukup baik ini semoga rampung Desember 2022," kata Basuki.

Adapun dengan anggaran Rp630 miliar, Indonesia Arena memiliki sejumlah fasilitas kelas dunia.

Tak hanya untuk olahraga bola basket, arena yang memiliki kapasitas 16.000 orang ini bisa digunakan untuk kegiatan non-olahraga seperti konser musik dan lain-lain.

"Kalau untuk olahraga saja pemasukan untuk pemeliharaannya terseok-seok. Kalau butuh lebih banyak penonton bisa dimajukan jadi 16.500 penonton, kalau untuk yang lain mungkin dimundurkan jadi 13.500 penonton,” kata Basuki.

Baca juga: Menpora wajibkan Indonesia lolos Piala Dunia FIBA 2023

Kelebihan lainnya dari stadion multifungsi ini, kata Basuki, dibangun di tengah kota dengan penghijauan. Menurutnya, tidak banyak kota di dunia memiliki fasilitas seperti Indonesia Arena.

"Parkir juga luas, fasilitas sudah memadai. Ini konsepnya multifungsi dalam rangka untuk bisa membiayai pemeliharaan," ujar Basuki menambahkan.

Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) itu juga mengatakan nantinya akan dibangun arena panjat tebing berstandar internasional.

"Kami akan cari tempatnya agar tidak merusak tata ruangnya. Kalau panjat tebing di tempat yang lain orang tidak lihat, fasilitasnya kurang. Tetapi kalau di sini orang banyak lihat panjat tebing nanti bisa mendorong atlet-atlet atau masyarakat lain untuk menggemari panjat tebing,” kata Basuki.

Kontrak dari pembangunan Indoor Multifunction Stadium (IMS) dilaksanakan melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) 2021-2023 dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021-2023.

Indonesia Arena dibangun di lahan seluas 31.826 meter persegi. Sementara luas bangunan mencapai 21.304 meter persegi. Tinggi bangunan 31 meter dengan lima lantai plus satu lantai atap.

Dari luas tersebut, terdapat satu lapangan utama dengan lantai portable dan juga dua lapangan latihan juga dengan lantai portable.

Baca juga: Indonesia bakal bangun stadion mewah demi Piala Dunia FIBA 2023

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2022