Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit pada 2006 sebesar 21 persen sehingga diharapkan dapat memberikan peranan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia enam persen. "Pertumbuhan kredit 21 persen untuk tahun 2006," kata Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa malam. Ia mengatakan, dengan pertumbuhan kredit sebesar 21 persen dan jika diimbangi dengan situasi moneter yang terkendali dengan baik pada semester pertama 2006 serta perbaikan suku bunga, maka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai enam persen. "Saya kira, kesempatan untuk ekonomi tumbuh di atas lima persen bahkan sampai enam persen bukan kemustahilan," katanya. Ia mengingatkan, sumber pendanaan bukan hanya dari sektor perbankan saja tetapi juga dari pasar modal, lembaga keuangan non perbankan, dana luar negeri, dana pemerintah dan dana masyarakat. "Dana perbankan dengan pertumbuhan 21 persen tersebut, hanya sekitar satu per lima dari total pembiayaan pembangunan," kata Burhanuddin. Besarnya pertumbuhan kredit tersebut, lanjutnya, dihitung berdasarkan rencana bisnis perbankan. Bisnis perbankan dikonsultasikan dengan BI lalu BI dengan pemerintah membahas mengenai kemungkinan pertumbuhan kredit. "Ketemunya 21 persen. Kalau tidak salah, malah 21,7 persen (pertumbuhannya-red)," kata Burhanuddin yang tidak menyebut nilai nominal kredit yang akan dicapai. Sementara mengenai pembangunan UMKM, Burhanuddin optimis pertumbuhannya bisa lebih baik. UMKM, katanya, mendorong penyerapan tenaga kerja. "Saya percaya, UMKM punya potensi menyerap tenaga kerja," katanya. Sementara itu, sebelumnya, pada rapat kerja tersebut Burhanuddin mengatakan, kinerja perbankan hingga akhir 2005 cukup baik meski terdapat tekanan pada keseimbangan makro ekonomi. Fungsi intermediasi perbankan pada 2005 berjalan sesuai rencana. Menurut Burhanuddin dalam penjelasan tertulisnya, kredit tumbuh sesuai target yaitu pada 2005 mencapai kisaran 22,7 persen. Sementara itu kemampuan perbankan menghimpun dana pihak ketiga tumbuh moderat pada kisaran 15 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006