Baghdad (ANTARA News) - Polisi Irak hari Selasa menemukan 46 orang yang tewas ditembak atau dicekik di dan sekitar Baghdad, sehingga jumlah orang yang diyakini dibunuh di ibukota Irak itu menjadi sedikitnya 80 dalam dua hari ini. Peningkatan dalam apa yang tampaknya merupakan pembunuhan sektarian itu terjadi setelah serangan-serangan bom mobil Minggu terhadap empat pasar di sebuah distrik Syiah di Baghdad yang menewaskan 46 orang dan mencederai 200 lain. Sebanyak 15 pria, yang usianya diperkirakan antara 22 dan 40 tahun, ditemukan Selasa pagi di bagian belakang sebuah truk pickup di distrik Al-Khadra, Baghdad barat, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri seperti dikutip AFP. Mereka tampaknya digantung, kata polisi dan petugas kamar mayat. Salah satu orang itu, yang memiliki kartu tanda pengenal, diidentifikasi sebagai seorang mahasiswa Sunni berusia 22 tahun yang nama pertamanya Laith. Sedikitnya 29 mayat, yang hanya mengenakan pakaian dalam dan dengan tangan diikat dan pita penutup di mulut mereka, ditemukan di daerah Syiah di pinggiran timur ibukota Irak itu, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri. Ada tanda-tanda bahwa mereka disiksa dan ditembak belum lama ini, tambah pejabat itu. Kuburan mereka itu ditemukan ketika penduduk setempat melihat tempat tersebut mengeluarkan darah. Senin, 34 mayat ditemukan di kota itu, termasuk 13 mayat di daerah miskin Syiah Kota Sadr dimana serangan bom mobil terjadi Minggu. Meski banyak dari pembunuhan itu bersifat sektarian, para pejabat dan pihak berwenang yang khawatir mengobarkan amarah antara mayoritas Syiah dan minoritas Sunni yang dulu berkuasa, umumnya menolak mengidentifikasi korban-korban itu. Gelombang kekerasan sektarian melanda Irak setelah pemboman pada 22 Februari yang menghancurkan kubah musoleum Imam Ali al-Hadi yang berumur 1.000 tahun, yang merupakan tempat suci Syiah di Samarra, sebelah utara Baghdad.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006