Ternate (ANTARA) - Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama Dedi Nurani menyatakan munculnya asap putih di puncak kawah Gunung Gamalama di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara bukan karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik.

"Asap putih yang keluar dari puncak kawah Gunung Gamalama akibat pengaruh hujan dengan intensitas yang tinggi yang masuk turun ke kawah gunung sejak sepekan terakhir," katanya kepada ANTARA  di Ternate, Selasa.

Gunung Api Gamalama mengeluarkan asap putih setinggi 200 meter, sehingga menarik perhatian masyarakat setempat, karena menduga adanya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung setinggi 1.715 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu

Dedi Nurani membenarkan, sejak pukul 06.30 WIT hingga sampai 09.30 WIT muncul asap putih di puncak kawah Gunung Gamalama yang mengarah ke timur laut Kota Ternate itu.

Ia menjelskan terjadi curah hujan yang terus menerus masuk ke kawah Gunung Gamalama yang kemudian berinteraksi dengan kawah panas mengakibatkan munculnya uap dan asap yang naik ke atas puncak kawah Gunung Gamalama.

"Dan fenomena ini tidak membahayakan bagi masyarakat sekitar," katanya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat di Kota Ternate, khususnya yang bermukim di kaki Gunung Gamalama untuk tidak perlu khawatir dengan munculnya asap putih di gunung yang berada  di tengah Pulau Ternate itu, namun tetap berhati- hati.

"Karena sampai saat ini Gunung Gamalama masih berstatus waspada level II," katanya.

Masyarakat diminta untuk tidak mendekati puncak Gunung Gamalama minimal radius 1,5 kilometer dari puncak gunung dan mewaspadai pula kemungkinan terjadi banjir lahar dingin, saat hujan deras yang melanda. 

Masyarakat di daerah ini diminta untuk tidak mudah percaya dengan berbagai informasi yang tidak jelas sumbernya mengenai Gunung Gamalama.

"Karena kami dari Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama akan selalu menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui pemerintah daerah jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik," demikian Dedi Nurani.


 Baca juga: Gunung Gamalama alami letusan kecil

Baca juga: Pos pengamatan imbau masyarakat tidak sambut tahun baru di Gunung Gamalama

Baca juga: Gamalama semburkan abu vulkanik, masyarakat diminta di luar radius 1,5 km

Baca juga: Abu Vulkanik Gamalama ganggu penerbangan Makassar-Ternate

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2022