Tanjungpinang (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sirajuddin Nur menyebut 80 persen lulusan SMA/SMK hinterland atau kawasan pesisir di daerah itu tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena berbagai faktor.

"Dari hasil pantauan di lapangan, anak-anak pesisir masih kesulitan mengakses bangku kuliah," kata Sirajuddin saat rapat kerja bersama Dinas Pendidikan Pemprov Kepri di Batam, Selasa.

Menurutnya letak geografis Provinsi Kepri yang didominasi 96 persen lautan, membuat anak-anak yang tinggal di daerah pesisir terutama di pulau terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), cukup sulit mengakses dunia pendidikan dipicu masalah utama ekonomi, kemudian jarak dengan kawasan perkotaan, hingga minimnya akses informasi.

Dikatakan, rendahnya akses pendidikan bagi putra-putri tempatan di hinterland, akhirnya memicu tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir.

"Tak ada kabar yang menggembirakan bagi warga pesisir. Selain masalah kemiskinan, salah satunya ditenggarai rendahnya tingkat pendidikan," ujar Sirajuddin.

Oleh karenanya, ia mengajak Pemprov Kepri bersama-sama ambil berat terhadap masalah aksesibilitas pendidikan anak-anak pesisir, melalui program pemberian beasiswa kuliah bagi warga kurang mampu pada tahun-tahun mendatang.

Ia pun menyesalkan Pemprov Kepri pada tahun ini hanya menganggarkan dana beasiswa untuk anak-anak berprestasi, namun tidak dibarengi dengan beasiswa untuk anak-anak kurang mampu.

"Klusternya harus dipisahkan. Bagaimana anak-anak pesisir yang tak mampu bisa melanjutkan kuliah, kalau pemprov hanya menganggarkan beasiswa bagi yang berprestasi," katanya menegaskan. Sementara, Kepala Biro Kesra Pemprov Kepri Aiyub menyampaikan lewat APBD 2022 telah dialokasikan anggaran beasiswa sebesar Rp4,5 miliar bagi 850 mahasiswa asal daerah setempat yang dinilai berprestasi.

"Program beasiswa itu akan diluncurkan pada bulan ini oleh Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad," katanya.

Aiyub menjelaskan sasaran penerima beasiswa itu adalah mahasiswa berprestasi, baik itu untuk Diplomasi 3 (D3), Diploma 4 (D4), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan mahasiswa di luar negeri.
Baca juga: Gubernur Kepri: Pengangguran lulusan SMK cukup tinggi
Baca juga: Pemprov Kepri validasi belasan ribu siswa calon penerima bantuan SPP
Baca juga: ACT beri beasiswa pada siswa SD di Kepulauan Bintan-Kepri


Pewarta: Ogen
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2022