Mekkah (ANTARA) - Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengingatkan para tenaga kesehatan untuk tetap waspada terhadap kesehatan jamaah meski puncak pelaksanaan ibadah haji sudah selesai.

"Fokus kita saat ini menjaga kondisi kesehatan jamaah setelah Armuzna," kata dia di Mekkah, Rabu.

Petugas kesehatan, baik tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan maupun Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter kembali menempati pos masing masing, mengikuti pola pergerakan jamaah haji setelah puncak haji selesai.

Ia mengatakan bahwa setelah Armuzna (Arafah, Muzdhalifah, dan Mina), pelayanan kesehatan difokuskan menjaga kondisi kesehatan jamaah sebaik mungkin, baik pelayanan kesehatan di tingkat kloter, sektor, maupun Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Baca juga: Jamaah diskrining kesehatan saat kedatangan di bandara debarkasi

Budi menegaskan kewaspadaan petugas kesehatan tidak boleh berkurang meski puncak pelaksanaan ibadah haji telah selesai, sehingga tidak terjadinya kekambuhan penyakit jamaah.

Untuk itu, skrining kesehatan jamaah haji di tingkat kloter tetap diperkuat dengan tetap mempertahankan formasi 30 anggota jamaah risiko tinggi.

Selain itu, pelayanan kesehatan di sektor dan KKHI tetap berjalan seperti biasa sampai dengan masa operasional haji selesai.

"Sehingga tidak menyebabkan penurunan kondisi kesehatan atau munculnya kekambuhan penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah dimiliki jamaah sejak di Indonesia," tambah dia.

Baca juga: Pusat Kesehatan Haji usulkan 51 haji yang sakit ikut tanazul
Baca juga: Menag RI apresiasi tim kesehatan layani jamaah haji di Mina
Baca juga: Tujuh anggota jamaah haji masih dirawat di Pos Kesehatan Arafah

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2022