Jakarta (ANTARA) - Subvarian terbaru dari Omicron, yakni BA.5, dengan cepat menyebar di Amerika Serikat hingga menyebabkan gelombang kenaikan kasus COVID-19 di seluruh AS, menurut laporan The Washington Post pada Minggu (10/7).

Subvarian BA.5 itu menyebar dengan cepat dan sulit dipahami saat memasuki sistem kekebalan tubuh manusia.

Ukuran gelombang wabah COVID kali ini belum jelas karena sebagian besar orang melakukan tes di rumah atau tidak dites sama sekali, kata laporan media itu, yang juga menyebutkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dalam sepekan terakhir melaporkan secara rata-rata sekitar lebih dari 100.000 kasus baru COVID-19 per hari.

Namun, kalangan pakar penyakit menular memperkirakan bahwa angka tersebut jauh di bawah jumlah kasus yang sebenarnya.

Jumlah kasus COVID sebenarnya di AS kemungkinan mencapai sejuta kasus per hari, kata Eric Topol, seorang profesor di lembaga riset Scripps Research yang secara saksama melacak tren pandemi.

Sejumlah antibodi dari vaksin dan infeksi virus corona terdahulu memberikan perlindungan terbatas terhadap infeksi dari subvarian BA.5, yang menyebabkan para pakar menyebut varian ini sebagai "versi terburuk dari virus corona yang pernah dilihat."

"Ada kesepakatan luas di antara pakar penyakit menular bahwa virus corona masih merupakan virus berbahaya yang menyebabkan penyakit dengan keparahan yang tidak dapat diprediksi, dan mereka mengatakan AS tidak melakukan upaya yang cukup untuk meredam penularan," kata laporan The Washington Post tersebut.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2022