Depok (ANTARA) - Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dapat melakukan operasi laparoskopi urologi yang merupakan tindakan pembedahan invasif minimal yang hanya memerlukan sayatan kecil untuk melakukan berbagai tindakan medis.

Dokter Spesialis Urologi di RSUI dr. Dyandra Parikesit, BMedSc, Sp.U, FICS dalam keterangannya, Selasa mengatakan teknik laparoskopi lebih menguntungkan dibandingkan dengan operasi terbuka, di antaranya luka operasi yang lebih kecil sehingga kosmesis (estetik) lebih baik, nyeri pascaoperasi yang minimal, pendarahan yang lebih sedikit dan lama rawat pascaoperasi yang lebih cepat.

Dalam bidang Urologi, teknik ini sangat bermanfaat dalam tata laksana berbagai penyakit, mulai dari batu saluran kemih bagian atas, tumor saluran kemih, tumor prostat, kista ginjal, ginjal yang tidak berfungsi, pemasangan kateter untuk continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), dan berbagai operasi rekonstruksi urologi lainnya, baik untuk pasien anak maupun dewasa.

Baca juga: Ekonom UI sebut pembatasan subsidi BBM dapat ringankan beban fiskal

"Teknik ini menjadi standar utama dalam melakukan berbagai terapi penyakit di atas dan merupakan elemen penting dalam praktik sehari-hari dari seorang urolog," katanya.

Selain itu katanya proses penyembuhan pascaoperasi ini tidak memerlukan waktu yang lama dan pasien dapat kembali bekerja dalam waktu 1 minggu pascaoperasi.

dr. Fina Widia Sp.U(K) yang telah melakukan banyak kasus operasi laparoskopi pada pasien dewasa mengatakan operasi dilakukan sekitar 1-3 jam (bergantung kepada kasus yang dilakukan) dan pasien dapat rawat jalan setelah 1-3 hari pascaoperasi laparoskopi dalam keadaan baik.

Baca juga: Mahasiswa UI juara kompetisi ASEAN Geospasial Challenge 2022

Meski proses penyembuhan tidak memerlukan waktu yang lama, pasien tetap perlu memperhatikan aktivitasnya, seperti menghindari kegiatan berat pada fase awal, sambil latihan fisik bertahap. Setelah 30 hari semuanya mulai bisa kembali normal.

Sebagai contoh, batu dengan ukuran besar yang terletak di saluran kemih bagian atas dapat dilakukan operasi menggunakan teknik laparoskopi.

Baca juga: Sosiolog: Lembaga filantropi bisa berinovasi tingkatkan transparansi

Nantinya batu dapat dikeluarkan secara keseluruhan tanpa meninggalkan luka yang besar. Kista ginjal juga dapat ditemukan pada seseorang dengan berbagai ukuran.

Sekalipun terdapat kista yang cukup besar, tindakan pembedahan untuk mengeluarkan kista juga dapat ditangani menggunakan teknik laparoskopi. Pada anak-anak, sering ditemukan testis yang masih berada di dalam tubuh.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2022