Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, pada Selasa (12/7) di Beijing menggelar konferensi pers mengenai pertukaran dan kerja sama daerah tersebut dengan negara-negara dan kawasan lain.

Memiliki lokasi yang unik, sumber daya yang kaya, dan kebijakan preferensial, Xinjiang menarik banyak orang dari seluruh lapisan masyarakat untuk berinvestasi dan memulai bisnis di daerah tersebut, kata Xu Guixiang, juru bicara pemerintah daerah, dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung ke lebih dari 60 negara dan organisasi internasional secara serentak.

Mao Hui, wakil direktur di komisi pembangunan dan reformasi regional, mengatakan dalam konferensi pers tersebut bahwa terdapat 55 platform pengembangan industri dan terbuka tingkat nasional yang penting di Xinjiang. Ini termasuk zona pengembangan ekonomi Kashgar dan Horgos, yang telah menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk mendorong investasi dan menarik klaster industri.

Xinjiang telah menandatangani 21 perjanjian kerja sama dengan 25 negara dan organisasi internasional serta menjalin hubungan kerja sama ekonomi dengan 190 negara dan kawasan, tambah Mao.

Ma Haitao, Wakil Direktur Komite Manajemen Zona Pengembangan Ekonomi Kashgar, mengatakan bahwa pada 2021, zona ini membukukan total nilai output 5,08 miliar yuan (1 yuan = Rp2.225) dan volume perdagangan 8,6 miliar yuan. Kini, zona tersebut menampung 4.000 lebih perusahaan terdaftar, termasuk 216 perusahaan perdagangan luar negeri, kata Ma.

Perdagangan luar negeri Xinjiang tercatat melampaui 67,4 miliar yuan dalam lima bulan pertama tahun ini, naik 30,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Mengenai pertukaran internasional Xinjiang di bidang pendidikan, Xu mengatakan bahwa sejak 2016, total 338 warga daerah tersebut telah menerima dana dari pemerintah untuk belajar di 22 negara, sementara tujuh sekolah tinggi dan universitas di Xinjiang telah menerima hampir 20.000 siswa internasional.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2022