Kendari (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat telah menangani 40 kejadian di wilayah kerjanya selama periode Januari hingga Juni 2022.

Humas Basarnas Kendari Wahyudi di Kendari, Kamis, mengatakan wilayah kerja Basarnas Kendari meliputi 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, termasuk daerah Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

"Semester pertama periode Januari sampai 30 Juni 2022, jumlah kejadian yang ditangani Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKP) Kendari atau Basarnas ada 40 kejadian," katanya.

Dia merinci dari 40 kejadian yang ditangani pihaknya selama enam bulan di 2022 di antaranya kecelakaan kapal 22, kondisi membahayakan manusia seperti hilang di hutan 17 kejadian serta menangani satu bencana alam.

Baca juga: Basarnas Kendari cari bocah hilang terseret gelombang Pantai Batu Gong

Wahyudi mengatakan dari 40 operasi SAR, pihaknya berhasil menyelamatkan sebanyak 172 jiwa dengan rincian kecelakaan kapal 140 orang; kondisi membahayakan manusia seperti hilang atau tenggelam di sungai, hilang di hutan tercatat 22 orang, dan bencana alam 10 orang.

Selain itu, dari 40 kejadian yang ditangani, Basarnas Kendari mencatat sebanyak 16 orang yang meninggal dan empat orang lainnya dinyatakan hilang.

Dia mengatakan, untuk korban yang hilang dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban ketika operasi SAR hingga memasuki hari ketujuh, maka operasi dihentikan sesuai kesepakatan semua pihak termasuk keluarga korban, namun pencarian dapat dilanjutkan apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Ia mengimbau khususnya para nelayan sebelum melaut agar terlebih dahulu memperhatikan kelayakan kapal, alat komunikasi, alat keselamatan dan selalu memperhatikan kondisi cuaca. Selain itu, mempersiapkan alat komunikasi dan navigasi seperti marine radio, HP, peta dan GPS.

Baca juga: Bantu musibah, 49 potensi SAR di Wakatobi dibentuk Basarnas Kendari

"Kemudian siapkan alat keselamatan, seperti pelampung dan ringboy, terakhir selalu memperhatikan kondisi cuaca dengan melihat informasi dari BMKG sebelum melaut," kata Wahyudi.

Basarnas Kendari membentuk ratusan potensi SAR di berbagai daerah seperti di Kabupaten Muna, Konawe Utara dan Wakatobi sebagai perpanjangan tangan untuk memberikan pertolongan ketika terjadi musibah atau kondisi membahayakan manusia di atas permukaan air.

Potensi SAR yang dilatih dari berbagai unsur gabungan, antara lain instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan kelompok nelayan agar memiliki sikap mental di bidang kemanusiaan dan bisa membantu Basarnas dalam penanganan awal apabila terjadi suatu kedaruratan baik bencana maupun kecelakaan, baik pesawat udara maupun kapal laut.

Baca juga: Petani hilang di hutan Luwu Timur, Basarnas Kendari lakukan pencarian

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022