Milan, Italia (ANTARA News) - Villareal mungkin dianggap sebagai salah satu tim lebih lemah yang masih tersisa di Liga Champions, tetapi pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, tidak meremehkan lawan timnya di perempat final itu. Inter Milan, juara Eropa dua kali di tahun 1964 dan 1965, lolos ke perempat final Liga Champions hari Selasa setelah di kandang sendiri mengalahkan Ajax 1-0 untuk melengkapi skor agregat 3-2. "Kami belum mempelajari Villareal selayaknya, karena hal itu akan mendahului nasib sebelum bertanding melawan Ajax, tetapi mereka merupakan ancaman nyata," kata Mancini, setelah Dejan Stankovic mencetak gol menentukan kemenangan di babak kedua guna menjamin Inter Milan lolos ke perempat final. "Banyak orang berfikir bahwa kami turun ke lapangan sebagai favorit, tetapi di perempat final Liga Champions tidak ada favorit. Beberapa orang meramalkan bahwa Benfica akan mengalahkan Liverpool, dan itu yang menjadi kenyataan. "Dan bila penjaga gawang Werder Bremen tidak membuat kesalahan di beberapa menit terakhir, maka Juventus yang tersingkir, bukan tim Jerman itu. "Villareal adalah suatu yim yang kompak dengan para pemain yang baik dan seorang pelatih yang hebat (Manuel Pelligrini)." Gol Stankovic di menit ke 57 itu menyelamatkan muka Adriano, yang di babak pertama gagal menjalankan tugasnya melakukan tendangan pinalti. Tetapi, Mancini tidak menyalahkan kegagalan penyerang asal Brazil itu. "Ia bermain baik, meskipun ia bermain lebih baik saat melawan Sampdoria dalam pertandingan liga hari Sabtu," katanya. `Saya kira kegagalan tendangan pinaltinya akan mempengaruhi penampilannya pada pertandingan berikutnya dan bila ia mencetak gol, kami akan melihat suatu Adriano yang berbeda." Inter Milan bergabung dengan saingannya di Seri-A, yakni AC Milan dan Juventus, untuk masuk ke perempat final Liga Champions, sementara Spanyol mempunyai dua wakil, Villareal dan Barcelona, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006