Makassar (ANTARA News) - Sejumlah pemukiman penduduk di Makassar terendam banjir, menyusul hujan lebat yang turun sejak Jumat dini hari. Selain pemukiman, beberapa ruas jalan juga tergenang air setinggi 30 hingga 50 sentimeter.

Kawasan pemukiman yang cukup parah mengalami genangan banjir antara lain, Perumnas Panakukang, Hartaco Indah, perumahan Antara, Toddopuli, perumahan Dewi, Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Bumi Permata Hijau (BPH), wilayah padat penduduk Minasa Upa. perumahan Pemda Hertasning, Tallasa Salapang, serta kawasan Borong.

Selain itu, sejumlah rumah di China Town (pemukiman Tionghoa) juga mengalami banjir cukup parah, khususnya di sekitar jalan Sulawesi, Nusantara, Tentara Pelajar, serta kawasan pelabunan Makassar dan sekitarnya.

Sejumlah kantor di kawasan perkantoran jalan AP Pettarani juga tergenang air, termasuk di depan rumah dinas Wagub Sulsel H Agus Arifin Nu`mang

Banjir menggenangi wilayah pemukiman tersebut, termasuk yang cukup parah sejak begerapa tahun terakhir akibat curah hujan yang cukup tinggi, ujar Ketua RW Toddopuli Latif.

Latif dan sejumlah warga di kawasan perumahan Toddopuli memantau rumah-rumah penduduk yang tergenang banjir setelah melaksanakan salat subuh. Warga membersihkan sampah yang menyumbat selokan untuk memperlancar arus air ke kanal induk Borong dan anak Sungai Tallo.

Akibat banjir tersebut, sebagian warga membenahi barang dan perabot mereka yang terendam air didalam rumah dan sebagian lainnya menimba air dari dalam rumah.

Menurut warga, penggalian selokan yang dilakukan dinas kebersihan Kota Makassar sata ini tidak efektif dan bahkan mubazir karena dikerjakan pada saat musim hujan. Seyogianya pekerjaan galian selokan dilakukan pada saat menjelang musim hujan yang terjadi setiap pergantian musim, ujar H Zakir tokoh masyarakat Toddopuli. (*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009