Jayapura (ANTARA News) - Aksi bentrokan fisik antara kelompok pengujukrasa yang menamakan diri Front Pembela Rakyat Papua dengan aparat kepolisian di depan Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis, mengakibatkan tiga anggota polisi meninggal dunia, dan 11 polisi dan tiga warga sipil luka-luka. Ketiga korban tersebut berasal dari Satuan Brimob Polda Papua bernama Briptu Arizona dan dua anggota Dalmas Polresta Jayapura. Arizona meninggal di RSUD Abepura sekitar pukul 16.00 WIT, sementara dua anggota lainnya meninggal di RS Polda Papua. Menurut keterangan seorang perawat di UGD RSUD Abepura bahwa korban Briptu Arizona menghembuskan nafas terakhir pukul 16.00 WIT karena luka akibat lemparan yang dialami sangat serius. Sedangkan 11 anggota polisi lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Abepura dan RS Polda Papua di Kotaraja. Tiga warga sipil juga menderita luka serius masih di rawat di RSUD Abepura, namun menurut saksi mata, jumlah korban warga sipil bertambah. Pantauan ANTARA News, jalan raya Abepura-Jayapura tepatnya di depan Markas Satuan Brimob Polda Papua di Kotaraja, sekitar 3 kilometer dari TKP ditutup untuk umum, sehingga kendaraan yang melintasi kedua daerah itu melewati jalan dari ujung Markas Brimob melintasi Perumahan Pemda III Melati tembus diujung Markas Brimob baik ke arah Abepura maupun Jayapura. Sejak pukul 17.00 WIT jalan di depan Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura sudah terbuka bagi lalulintas umum seperti biasa, setelah aparat keamanan membubarkan massa yang masih bertahan secara paksa. Aparat keamanan terus melepaskan tembakan secara berentetan ke berbagai arah mengakibatkan sebagian massa yang masih bertahan di tempat demonstrasi berlari berhamburan menyelamatkan diri. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006