Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan produktivitas kelapa sawit sebagai andalan ekspor Indonesia harus terus ditingkatkan dan harus berkorelasi positif dengan kesejahteraan petani sawit dalam negeri.

"Kementerian Perdagangan akan terus mendukung pengembangan sawit di Indonesia sebagai produk andalan ekspor nasional. Peningkatan produktivitas sawit harus terus dilakukan. Hal ini tentu harus berkorelasi positif terhadap peningkatan pendapatan petani sawit di dalam negeri," jelas kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Minggu.

Hal itu disampaikan Mendag dalam acara Musyawarah Nasional Pertama 2022 Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) yang digelar di Jakarta.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Ketua Umum AKPSI Zulhaidir, serta kepala daerah penghasil sawit dari seluruh Indonesia.

Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut, komoditas kelapa sawit memiliki peranan strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dari sisi perdagangan, ekspor komoditas ini mencapai 32,8 miliar dolar AS dan menyumbang hampir 15 persen total ekspor nonmigas Indonesia pada 2021.

Baca juga: Mendag minta eksportir siapkan minyak goreng murah

"Kelapa sawit merupakan komoditas yang memiliki banyak turunan, salah satunya minyak goreng. Produk ini menjadi salah satu barang kebutuhan pokok di Indonesia," kata Mendag Zulhas.

Mendag melanjutkan, minyak goreng sawit menjadi perhatian dalam beberapa waktu terakhir.

Untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan, Pemerintah telah menerbitkan serangkaian kebijakan.

Pemerintah terus mengevaluasi implementasi kebijakan serta harus adaptif dan inovatif dalam merespons kondisi pasar.

Selain itu pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menerbitkan kebijakan yang mengatur ekspor produk CPO dan turunannya sehingga dapat memperkuat perekonomian Indonesia.

"Kebijakan-kebijakan tersebut adalah upaya menjamin keadilan, yaitu dari sisi perlindungan konsumen, serta pembangunan kesejahteraan ekonomi petani kelapa sawit dan pelaku usaha di dalam negeri," tegas Mendag Zulhas.

Mendag berharap hadirnya AKPSI sebagai mitra Pemerintah dapat semakin meningkatkan peran strategis komoditas kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia.

“Diharapkan AKPSI dapat mendukung penguatan posisi Indonesia sebagai negara produsen sawit terbesar di dunia," pungkas Mendag.

Baca juga: Mendag minta pabrik beli sawit petani minimal Rp1.600 per Kg

Baca juga: Mendag jamin sawit petani Lampung terserap pabrik pengolahan


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022