Pekalongan (ANTARA News) - Sedikitnya 17 siswa Sekolah Dasar (SD) Rowoyoso 02, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jateng, Jumat sekitar pukul 09.30 WIB, mengalami keracunan setelah makan jajanan kue semprong yang dijual oleh pedagang setempat, Daryuni (60). Peristiwa keracunan pada siswa itu bermula ketika siswa yang ada di Sekolah Dasar Rowoyoso 02 tersebut memanfaatkan waktu istirahat dan membeli kue dimaksud pada salah satu pedagang makanan yang biasa mangkal di sekolah. Beberapa saat setelah mereka makan kue kering itu, tiba-tiba para siswa tersebut mengalami muntah-muntah dan pusing-pusing. Para guru yang melihat kejadian itu segera melarikan mereka ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton dan melaporkan kejadian itu kepada wali murid masing-masing. Menurut salah seorang siswa yang menjadi korban, dirinya mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah setelah memakan jajanan semprong sejenis astor warna coklat yang dibelinya dari pedagang yang ada disekitar sekolah. "Sehabis memakan jajanan itu perut sakit dan kepala saya pusing," katanya. Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Rowoyoso 02, Murdiningsih, SPd mengatakan, kejadian itu bermula ketika mereka memakan jajanan yang dibelinya saat jam istirahat sekitar jam 9.30 WIB. "Bersamaan pelajaran baru dimulai tiba-tiba saja beberapa orang siswa mengeluh perutnya sakit, kemudian disusul siswa yang lain," ujarnya. Karena dinilai cukup mengkhawatirkan akhirnya siswa keracunan yang berjumlah 17 orang itu dilarikan ke RSUD Kraton dan Puskesmas Wonokerto dengan menggunakan dua mobil. Mereka yang keracunan tersebut, antara lain Kumala Dewi (9), Devi Safitri (9), Ayu Ratnasari (9), Dini Wahyu Amanah (10), Indah Cahyati (10), Khairul Maulana (9), Etik Anggraini (11), dan lain-lainya. "Kami belum sempat mendata mereka satu persatu karena terburu-buru membawa mereka ke Rumah sakit," tambahnya. Murdiningsih menduga anak didiknya itu keracunan kue semprong sejenis Astor sebab selain dari pengakuan para siswa, makanan itu ketika dicium sudah berbau tengik. "Mungkin makanan itu sudah kedaluwarsa sehingga mengakibatkan siswa keracunan," ujarnya. Sementara itu pedagang jajanan, Daryuni (60) mengaku tidak tahu kalau jajanan yang dijualnya kedaluwarsa. "Wong saya baru kulakan tadi pagi di pasar Wiradesa," kata perempuan yang sudah berjualan selama dua tahun di sekolah tersebut. Ia mengatakan, membeli jajanan tersebut sebanyak satu toples dan menjualnya tiga biji seratus rupiah. "Kue itu memang sempat saya cicipi," katanya. Kapolres Pekalongan, AKBP Drs L. Latief mengatakan, pihak Polres telah memeriksa para korban dan memintai keterangan penjual makanan, Daryuni. "Saat ini dia sudah kami tahan untuk dimintai keterangannya," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006