Banda Aceh (ANTARA News) - Sebuah lembaga kemanusiaan internasional, Muslim Aid, yang kini sedang melaksanakan tugasnya di Aceh, memperkenalkan teknologi baru yang diimpor dari Kanada untuk proyek pencegahan banjir di Kota Banda Aceh. "Teknologi katup pencegahan banjir impor dari Kanada itu telah dikenal sangat efektif, hemat dan tahan lama. Tidak memerlukan tenaga manusia untuk mengoperasikan dan cocok untuk pencegahan banjir di Kota Banda Aceh," kata Direktur Muslim Aid Indonesia, H Fadhullah Wilmot di Banda Aceh, Jumat. Dijelaskan, teknologi katup itu juga telah dikenal sangat efektif untuk menahan air pasang purnama yang berdampak terjadinya banjir dan akan berfungsi secara otomatis tanpa memerlukan tenaga manusia untuk mengoperasikannya. Lebih lanjut, ia menjelaskan berdasarkan survey yang dilakukan Muslim Aid, paling diperlukan sedikitnya 120 katup pencegah banjir di seluruh Kota Banda Aceh dan kondisi itu perlu segera dibenahi. "Namun karena proyek itu menelan biaya cukup besar maka Muslim Aid hanya membuat pilot project untuk beberapa titik yang dianggap paling rawan untuk segera dibenahi di Kota Banda Aceh," tambahnya. Fadhullah menjelaskan bahwa tujuan pemasangan katup pencegah banjir itu antara lain terindikasi dari pengamatan lapangan bahwa terjadi penurunan pesisir pantai yang cukup signifikan terhadap permukaan air laut, sehingga garis pantai telah berpindah kedaratan hingga puluhan meter pasca-gempa dan tsunami, 26 Desember 2004. "Dengan pemasangan katup pencegah banjir itu diharapkan tidak akan terjadi banjir air pasang laut saat purnama atau pencemaran air asin ke lokasi hunian dan sumur-sumur penduduk di Kota Banda Aceh," jelas dia. Selain itu, pemasangan teknologi katup itu juga untuk mengantisipasi pintu-pintu air yang sudah rusak akibat musibah gempa dan tsunami. "Artinya mengantikan sistem lama yaitu pintu pengontrol air pasang yang menggunakan tenaga manusian dengan sistem baru yang lebih efesien, hemat dan tahan lama," ujar Fadhulullah. Dijelaskan, untuk pilot project tahap pertama pemasangan katup di 11 titik rawan di Kota Banda Aceh itu telah mendapat dukungan dana dari Multi Donor Fund (MDF).(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006