Jakarta (ANTARA) - Grup band virtual bergenre alternative pop rock asal Indonesia, timur, merilis single kedua bertajuk "Ruang Batas Publik".

Lagu ini sebenarnya merupakan sekuel dari single perdana mereka "Distribusi Normal" yang dirilis pada kuartal pertama 2022.

Dalam siaran persnya, Jumat, timur menjadikan "Ruang Batas Publik" sebagai single terakhir mereka sebelum merilis EP perdana mereka.

Grup yang digambarkan memiliki empat anggota yaitu Olsen, Arta, Kim, dan JD itu membawa warna musik yang terinspirasi gerakan indie rock dan indie pop di era 90-an.

"Ruang Batas Publik" tercipta untuk menyuarakan kegelisahan akan privasi diri manusia dalam kehidupan sosial di era serba digital.

Privasi yang awalnya terasa sebagai sesuatu semua ternyata tidak bisa dilepaskan dan melekat dalam penggunaan layanan digital terkhusus media sosial.

timur menjadikan karya terbarunya ini sebagai medium pendamping bagi pendengar lagunya untuk berpikir serta meninjau ulang batas-batas antara ruang publik dan ruang pribadi baik di dunia maya maupun di dunia nyata.

Dalam musiknya, timur mencoba untuk merefleksikan sebuah opini yang kuat serta lantang lewat penggabungan elemen-elemen seperti riff agresif ala indie rock 90-an, beat konstan bernuansa indie pop 2000-an, serta sentuhan-sentuhan vokal unison.

“Ruang Batas Publik” sudah bisa didengarkan di beberapa digital streaming platform di Tanah Air mulai 22 Juli 2022.

timur merupakan band virtual gubahan Double Deer Music menghadirkan band dengan sentuhan ala musik indie pop serta indie rock 90-an dan 2000-an.

Grup ini pun debut pada awal 2022 dengan harapan memberi nuansa baru pada industri musik Tanah Air sebagai grup band virtual.

Adapun Double Deer Music telah menjadi rumah bagi musisi-musisi di Indonesia sejak 2014 seperti Mantra Vutura, KLAV, RL, Luise Najib, serta KimoKal.

Baca juga: "Nightride to Sudirman" lagu baru dari Baby Paramarta

Baca juga: Arfa Band merilis lagu baru bertema perundungan

Baca juga: Ardhito Pramono rilis lagu baru "Wijayakusuma"

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022