Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sugiharto mengingatkan bahwa Pulau Jawa akan mengalami krisis listrik dalam jangka waktu dua tahun ke depan kalau tidak cepat membangun pembangkit listrik yang baru. "Jawa dapat krisis listrik kalau dalam dua tahun tidak cepat membangun pembangkit listrik yang baru dan pembangkit listrik tidak dikonversi ke bahan baku non BBM," kata Sugiharto di sela acara Panen Raya dan Pencanangan Jabar sebagai Pelopor Pertanian Organik, di Subang, Jawa Barat, Sabtu siang. Ia mengatakan, untuk mengatasi ancaman tersebut Pemerintah menargetkan penambahan sekitar 10 ribu MW dari pembangkit listrik non-BBM sebagai bagian dari konversi sekitar 8.900 MW pembangkit listrik menggunakan BBM. Pemerintah, ia menambahkan, mengupayakan sumber-sumber non BBM untuk menciptakan kontinuitas pelayanan listrik di Indonesia khususnya Jawa. "Kita akan memanfaatkan tenaga gas atau batu bara yang banyak tersedia di Indonesia," ujar Sugiharto. Menurut dia, batu bara Indonesia yang nilai kalorinya rendah dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar non-BBM. Beban puncak sistem kelistrikan Jawa-Bali pada 2005 sebesar 15.830 MW, sedangkan kapasitas listrik terpasang oleh PLN 19.615 MW dan daya listrik yang dapat disalurkan 18.398 MW. Pertumbuhan listrik di Indonesia per tahunnya diperkirakan 6-7 persen.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006