Banda Aceh (ANTARA News) - TNI AL dan angkatan laut India akan menggelar Patroli Koordinasi India-Indonesia (Patkorindindo) ke tujuh sebagai salah satu upaya kerjasama internasional mengantisipasi berbagai ancaman keamanan di wilayah perairan laut. "Patkorindindo itu akan berlangsung selama tujuh hari sejak 26 Maret 2006. Patkorindindo itu digelar di perbatasan antara wilayah teritorial Indonesia yang posisinya di perairan laut antara Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kepulauan Nikobar di India," kata Kemandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Sabang, Kolonel Laut (P) Aswoto S., kepada pers di Aceh Besar, Minggu. Di sela-sela peresmian komplek panti asuhan anak yatim piatu korban tsunami, Bumi Moro Desa Garot, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, ia menjelaskan Patkorindindo itu merupakan program kerjasama rutin Pemerintah RI dengan India untuk melakukan patroli di perbatasan kedua negara. Pembukaan latihan patroli bersama itu dilakukan di Port Blair, Kepulauan Andaman (India) dan Indonesia mengerahkan kapal perang jenis Korvet, yakni KRI Sutan Taha dan pesawat petroli maritim Nomad. Di pihak lain, Aswoto menjelaskan TNI AL siap mengamankan pulau-pulau terluar Indonesia yang berada di Provinsi NAD, seperti Pulau Rondo (Sabang), Pulau Benggala dan Pulau Rusa serta beberapa pulau kecil di kawasan Kabupaten Simeulue dan pantai barat selatan Aceh. "Pengamanan yang kita lakukan di pulau-pulau terluar itu, misalnya mengerahkan patroli rutin dan penempatan personil TNI AL, sehingga menutup celah bagi pihak-pihak asing memanfaatkan pulau tersebut, seperti pemanfaatan untuk objek wisata dan pengambilan sumber daya alamnya," katanya. Pengamanan pulau-pulau terluar itu juga sebagai upaya agar tidak terjadi pengurangan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu pengalaman terjadi penguasaan wilayah terhadap pulau-pulau terluar RI oleh pihak asing masa lalu, jelas dia. Lebih lanjut, Aswoto menjelaskan bahwa tidak ada masalah baik sarana dan prasarana dan kekuatan personil dalam mengamankan pulau-pulau terluar Indonesia di Aceh. "Sarana dan prasarana, serta personel untuk mengamankan pulau-pulau terluar di Aceh itu cukup," demikian Aswoto. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006