Mataram (ANTARA) - Sekelompok massa pada Minggu (19/3) dilaporkan melakukan pembakaran kamp eksplorasi tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Elang/Dodo Rinti, Desa Ropang Timur, Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa, NTB. Aksi pembakaran kamp berkapasitas sekitar 150 karyawan tersebut, diakui Kapolres Sumbawa, AKBP Abdul Hakim Munsyarif ketika dihubungi wartawan dari Mataram, Minggu. Menurut dia, aksi pembakaran yang dilakukan ratusan massa sebelumnya hanya melakukan aksi demo tersebut sudah ditangani pihak kepolisian yang langsung terjun ke lokasi yang ditempuh melalui perjalanan darat dari Taliwang, ibukota Kabupaten Sumbawa sekitar delapan jam. "Saat ini situasi sudah dapat dikendalikan dengan menempatkan sejumlah aparat kepolisian di lokasi kejadian, namun para pelaku aksi pembakaran dan tindakan anarkis tersebut sempat melarikan diri," katanya. Kendati demikian, polisi terus mengajar para pelaku terutama para koordinator lapangan aksi demo tersebut. Menurut dia, sedikit sudah ada 19 orang yang telah diketahui identitasnya yang akan mempertanggungjawabkan perbuatan melawan hukum tersebut. Langkah antisipasi terhadap aksi demo yang diikuti pembakaran dan tindakan anarkis itu tidak dapat dilakukan mengingat lokasi kejadian cukup jauh sehingga tidak bisa dengan cepat mengerahkan personil polisi ke lokasi. Menurut Kapolres Sumbawa, sebagian polisi terpaksa diangkut dan diturunkan ke lokasi menggunakan helikopter secara bergantian sebanyak empat orang setiap kali terbang. Sementara itu, Manager Public Relations PT NNT, Kasan Mulyono kepada pers mengatakan, aksi demo yang diikuti dengan pembakaran kamp tersebut, diduga kelanjutan dari aksi pencegatan mobil material milik kontraktor yang mengerjakan kegiatan eksplorasi PT. NNT beberapa hari lalu. Kegiatan eksplorasi di lokasi baru yakni di Kabupaten Sumbawa atau sekitar 60 kilometer dari lokasi tambang di Batu Hijau Kab. Sumbawa Barat itu, cukup mengejutkan. "PT NNT mengutuk tindakan melawan hukum dan pembakaran kamp eksplorasi di Elang oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," katanya. Pihak PT. NNT sehari sebelumnya Sabtu (18/3) telah mengetahui maksud kelompok massa tersebut, sehingga karena khawatir atas keselamatan karyawan dan kontraktor, PT NNT telah mengevakuasi semua karyawan ke lokasi yang aman. Menurut dia, Sabtu siang sekitar 50 orang datang ke daerah eksplorasi dengan membawa besin dan berencan membakar kamp, tidak ada tuntutan apapun yang dibawa untuk dibahas dengan PT NNT.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006