Jakarta, 20 Maret 2006 (ANTARA) -- Walaupun kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan dikarenakan terjadi fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, tingginya inflasi serta tingkat suku bunga ditambah dengan kebijakan moneter yang cukup ketat, Bank Buana berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 492,20 miliar sampai dengan kwartal IV 2005. Laba kotor ini mengalami kenaikan sebesar 19,25% dari laba kotor periode yang sama tahun 2004 yang tercatat sebesar Rp 412,74 miliar. Kenaikan laba kotor ini terutama didukung adanya peningkatan penyaluran kredit Bank Buana yang meningkat di tahun 2005 sekitar 31,23%. NERACA Total aktiva lebih rendah sebesar Rp 354,18 miliar menjadi Rp 15.999,51 miliar per 31 Desember 2005. Sekitar 90,66% atau Rp 14.505,74 miliar merupakan aktiva produktif dengan bagian terbesar berupa kredit dan surat berharga yang masing-masing tercatat sebesar Rp 10.313,06 miliar dan Rp 2.516,86 miliar. Penyaluran kredit Bank Buana per 31 Desember 2005 sebesar Rp 10.313,06 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 2.454,28 miliar atau 31,23% dibandingkan dengan penyaluran kredit per 31 Desember 2004 sebesar Rp 7.858,78 miliar. Penyaluran kredit Bank Buana tetap didominasi pada sektor perdagangan dan industri dengan pangsa terhadap total kredit masing-masing sebesar 39,45% dan 24,03%. Penyebaran kredit berdasarkan skala Usaha Kecil dan Menengah mencapai Rp 7.885,44 miliar atau 76,46% dari total outstanding kredit. Penyebaran kredit baik dari skala usaha dan sektor usaha mencerminkan konsistensi Bank Buana pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang sebagian besar berkecimpung pada sektor perdagangan. Dengan tingkat NPL gross tahun 2005 sebesar 2,35%, membuktikan prinsip keberhati-hatian (prudent banking) selalu dijalankan oleh Manajemen Bank Buana sejak awal berdirinya ditahun 1956. Penghimpunan dana pihak ketiga per 31 Desember 2005 tercatat sebesar Rp 12.892,01 miliar dengan kontribusi dana Giro dan Tabungan mencapai 55,60% dari total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun. Dana pihak ketiga ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu lebih rendah sebesar Rp 528,16 miliar atau 3,94% dimana dana pihak ketiga per 31 Desember 2004 tercatat sebesar Rp 13.420,17 miliar. Jumlah ekuitas Bank Buana meningkat sebesar 14,05% atau sebesar Rp 267,22 miliar dari tahun sebelumnya Rp 1.901,91 miliar. Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 20,20% atau jauh diatas ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%. LABA RUGI Laba bersih Bank Buana tahun 2005 sebesar Rp 345,80 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 62,22 miliar atau 21,94% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2004 yaitu sebesar Rp 283,58 miliar. Kenaikan laba bersih ini terutama karena peningkatan pendapatan bunga bersih Bank Buana yang naik sebesar 6,20% dari Rp 864,28 miliar pada tahun 2004 menjadi Rp 917,90 miliar pada tahun 2005. Pendapatan operasional lainnya naik 38,06% dari Rp 97,07 miliar pada tahun 2004 menjadi Rp 134,01 miliar pada tahun 2005. Peningkatan pada pendapatan transaksi valuta asing serta pendapatan lain-lain menyebabkan meningkatnya pendapatan operasional lainnya. Beban operasional lainnya turun 6,01% menjadi Rp 518,47 miliar, terutama disebabkan oleh menurunnya beban umum dan administrasi sebesar 21,70% dari Rp 200,65 miliar pada tahun 2004 menjadi Rp 157,11 miliar pada tahun 2005. Rasio-rasio profitabilitas Bank Buana per 31 Desember 2005 cukup baik. ROA, ROE dan NIM tercatat masing-masing sebesar 3,13%, 18,91% dan 6,51%, sedangkan per 31 Desember 2004 masing-masing tercatat sebesar 2,66%, 17,75% dan 6,12%. United Overseas Bank Limited (UOB) melalui anak perusahaannya UOB International Investment Private Limited (UOBII) saat ini merupakan Pemegang Saham Mayoritas Bank Buana yang menguasai saham sebesar 61,10% sedangkan PT Sari Dasa Karsa (SDK) menguasai sebesar 26,75% saham di Bank Buana per 31 Desember 2005. UOB dan Bank Buana dapat menciptakan sinergi yang baik dalam hal pembiayaan UKM dan perbankan konsumen. UOB merupakan market leader dalam pembiayaan UKM dan diakui yang terdepan dalam bisnis personal loan di Singapura. Dengan technical assistance serta pengalaman UOB selama puluhan tahun, Bank Buana percaya bahwa perbankan konsumen akan menjadi salah satu bisnis intinya pada tahun 2007. Sampai dengan 30 September 2005 laba bersih setelah pajak UOB Grup mencapai S$1.277 juta. Total aset sebesar S$139.792 juta sedangkan total ekuitas sebesar S$13.735 juta. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Corporate Secretary (021) 6330585 (T.UM001/B/OD001/OD001) 20-03-2006 10:45:17

COPYRIGHT © ANTARA 2006